kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank memacu bisnis wealth management


Kamis, 26 September 2019 / 21:39 WIB
Bank memacu bisnis wealth management
ILUSTRASI. Layanan nasabah perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah perbankan melihat prospek bisnis wealth management masih besar. Oleh karena itu, sejumlah strategi  terus dipersiapkan untuk bisa menjaring dana-dana nasabah kaya tersebut sehingga menopang pendapatan fee based income bank.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya tengah mempersiapkan satu peluncuran layanan baru yang akan memacu pertumbuhan bisnis wealth management perseroan ke depan. Peluncuran itu akan dilakukan bertepapan dengan Indonesia Knowledge Forum (IKF) yang digelar BCA pada 8-9 Oktober 2019.

Baca Juga: Hidupkan lagi surat berharga komersial (SBK), BI sempurnakan aturan

“Ini akan jadi peluncuran terbesar di BCA tahun ini. Hanya saja belum bisa saya sebutkan detailnya,” kata Adrianus Wagimin, Senior Vice President Wealth Business Management BCA di Jakarta, Kamis (26/9).

Menurut Adrianus, tahun 2019 akan menjadi masa kebangkitan wealth management bagi BCA.Sepanjang tahun ini, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan yang cukup bagus dari bisnis tersebut. Dana kelolaannya masih tumbuh belasan persen.

Produk bisnis wealth management BCA sangat lengkap. Untuk bancassurance, perseroan memiliki memasarkan hamper semua jenis proteksi dan pemeliharaan. Untuk reksadana, BCA bekerjasama dengan Sembilan manager investasi dengan 30 jenis produk.

 Sedangkan untuk obligasi, BCA memasarkan produk obligasi yang diterbitkan pemerintah. “Penjualan SBR08 di BCA sangat bagus. Kami berhasil jual Rp 600 miliar, dari target awal hanya Rp 300 miliar,” kata Adrianus.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump akan dilengserkan, haruskah pasar panik?

Sementara PT Bank Mandiri Tbk telah mempersiapkan strategi terutama terkait edukasi perencanaan finansial, pengelolaan portofolio, dan peningkatan kapabilitas SDM pengelola nasabah untuk mendorong pertumbuhan bisnis wealth management.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi bilang, pihaknya juga terus meningkat keberagaman produk. Hal itu diyakininya sebagai keunggulan perseroan dalam memacu memacu pertumbuhan bisnis pengelolaan dana nasabah kaya itu.

Per Agustus 2019, total dana kelolaan (fund under management/FUM)  wealth management Bank Mandiri mencapai Rp 202 triliun atau tumbuh 17% jika disbanding periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun, FUM dibidik bisa tumbuh 30%.

Baca Juga: Bank Commonwealth luncurkan aplikasi digital untuk dorong bancassurance

Dari produk-produk yang dimiliki perseroan, pasar obligasi masih tercatat tumbuh paling laris karena pasar obligasi Indonesia masih dalam tren positif sepanjang tahun ini. Dari bisnis itu, perseroan meraup pendapatan  komisi Rp 297 miliar atau tumbuh 17% year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×