kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank mencari komisi di bisnis investasi


Kamis, 19 April 2018 / 11:55 WIB
Bank mencari komisi di bisnis investasi


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang bisnis investment banking masih terbuka lebar. Ini seiring dengan permintaan penerbitan obligasi dan rencana penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) oleh perusahaan yang terjadi di tahun ini.

Perbankan menggarap bisnis investment banking karena akan memiliki keuntungan menghasilkan pendapatan non bunga. Alhasil, bisnis ini mampu mendongkrak pendapatan berbasis biaya atau fee based income.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, bisnis underwriting pada tahun ini diperkirakan meningkat. "Baik untuk obligasi maupun untuk IPO," kata Kartika, Rabu (18/4).

Ada beberapa faktor seperti kondisi makro ekonomi dan rating investasi Indonesia berpengaruh ke bisnis investment banking di tahun ini. Nah, faktor positif tersebut mendorong bisnis investment banking diperkirakan makin bertumbuh tahun ini.

Nantinya, bisnis investment banking ini akan masuk dalam bisnis fee based income perbankan.

Senada, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta menilai, bisnis investment banking akan naik di tahun ini dari tahun sebelumnya. "Ini tercermin dari pendapatan investment banking yang diperoleh dari underwriting khususnya dari penerbitan surat utang," terangnya.

Untuk meningkatkan bisnis investment banking, bank berlogo 46 ini akan melakukan sinergi dengan anak usaha. Misalnya, BNI bekerjasama dengan BNI Sekuritas. Saat ini, aktivitas bisnis investment banking mayoritas dijalankan oleh anak usaha BNI Sekuritas.

Sinergi ini diperlukan untuk menarik beberapa nasabah BUMN dan korporasi besar yang ada di BNI. Nantinya, sinergi di bisnis investment banking ini akan menghasilkan fee terutama dari IPO dan advisory.

Tak pasang target

PT Bank OCBC NISP Tbk mengaku tak menargetkan pertumbuhan bisnis investment banking terlalu tinggi. Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja, menuturkan, pelaku pasar tahun ini lebih menunggu atau wait and see terutama menjelang pilkada.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memproyeksikan bisnis investment banking pada tahun ini bisa meningkat 15% . Proyeksi kenaikan bisnis investment banking ini berbeda-beda tergantung jenis dan produk.

Hexana Tri Sasongko, SEVP Global Treasury BRI mengatakan, kinerja divisi investment service akan positif. Ada sejumlah bisnis investment banking yang tumbuh cukup bagus yakni wali amanat, trustee dan kustodi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×