Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Pada beberapa pekan ke depan, manajemen dan pemegang saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) bakal membahas sejumlah agenda penting. Hal ini terkait masa depan bank syariah pertama di Indonesia tersebut.
Saat dihubungi KONTAN, Senin (4/9), Hery Syafril, Direktur Keuangan Bank Muamalat menyatakan, pihaknya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Namun mengenai hal-hal yang akan dibahas, Hery belum bersedia menyebutkannya.
Hanya saja, Anwar Nasution, Komisaris Utama dan juga Ketua Komite Audit Bank Muamalat agak gamblang memberi keterangan. Anwar bilang, salah satu agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB nanti adalah upaya memperkuat permodalan, termasuk kemungkinan masuknya investor baru.
Dalam hal ini, lanjut Anwar, Bank Muamalat beberapa waktu lalu telah menunjuk PT Samuel Sekuritas sebagai finacial advisors. "Tapi saya tidak tahu investor yang mereka akan ajukan," kata Anwar, kemarin.
KONTAN pernah menulis, salah satu pintu masuk bagi investor baru Bank Muamalat adalah melalui aksi penerbitan saham baru (rights issue) dalam waktu dekat.
Namun, bekas Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu berharap pengusaha nasional akan masuk membantu permodalan Bank Muamalat. "Bank ini sudah sudah mayoritas sahamnya dikuasai asing. Saya ingin bank ini kembali dikuasai oleh entitas dalam negeri," tutur Anwar.
Terkait fundamental Bank Muamalat, Anwar mengkhawatirkan pencabutan aturan relaksasi restrukturisasi kredit perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menambah tekanan bagi Bank Muamalat. Sebab, saat ini Bank Muamalat sedang berupaya memperbaiki kondisi kredit bermasalah.
Mengutip laporan keuangan semester I-2017, Bank Muamalat berhasil menekan non performing finance (NPF) gross dari 7,23% menjadi 4,95%. Sedangkan NPF net turun menjadi 3,74% dari semula 4,61% (lihat tabel selengkapnya di Harian KONTAN edisi 5 September 2017 hal 16)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News