Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia memperbesar lini bisnis konsumer pada tahun ini. Targetnya tumbuh 45% dari posisi akhir tahun 2011 yang sebesar Rp 8,88 triliun. Segmen bisnis ini berkontribusi sebesar 40% terhadap total pembiayaan bank.
Ada dua cara untuk mencapai target tersebut. Pertama, memperbanyak Muamalat Consumer Center (MCC) untuk mempercepat proses persetujuan pembiayaan nasabah. Setelah membangun MCC di Jakarta, manajemen akan mengoperasikan unit serupa di kota Bandung dan Surabaya.
"Dengan MCC, proses aplikasi bisa dipercepat dari yang awalnya satu minggu menjadi hanya tiga hari,” ujar Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat, Rabu (28/3).
Adrian A Gunadi, Direktur Ritel Bank Muamalat, menambahkan, keberadaan MCC dapat mendongkrak volume transaksi konsumer, khususnya pembiayaan rumah, hingga 30% dari rata-rata per bulan Rp 100 miliar. "Diperkirakan, sampai akhir tahun nanti, kontribusi konsumer terkerek menjadi 50% dari posisi sebelumnya yang hanya sekitar 40%," tutur dia.
Kedua, inovasi produk. Antara lain, memodifikasi produk Pembiayaan Hunian Syariah untuk pembiayaan perumahan, rukan, ruko dan apartemen. Bank Muamalat menawarkan dua alternatif transaksi, yaitu secara musyarakah mutanaqisah atau kongsi dan melalui akad murabahah.
Kedua skema ini dapat diterapkan untuk pemilikan properti baru, bekas atau yang diambil alih. Sebelumnya, perseroan ini lebih memprioritaskan akad murabahah.
Plafon pinjaman hingga Rp 25 miliar atau minimal Rp 50 juta per unit untuk wilayah DKI Jakarta dan minimal Rp 25 juta untuk luar DKI Jakarta. Tenornya hingga 15 tahun. Untuk meningkatkan daya saing, Bank Muamalat menawarkan promo dengan margin 9,99% per tahun.
Lini bisnis konsumer Bank Muamalat sebagian besar didominasi pembiayaan rumah dengan kontribusi sebesar 50%. Pembiayaan kendaraan bermotor menyumbang 25%, sisanya mengalir ke dana talangan haji dan pembiayaan multiguna.
Di bisnis pembiayaan rumah, Bank Muamalat juga ikut serta menyalurkan pembiayaan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Bank Muamalat termasuk pemain baru di program Kementerian Perumahan Rakyat ini. Besaran bunganya (margin) 7,25%.
"Target pembiayaan FLPP kami sebesar Rp 60 miliar. Kami akan kaji ulang pada enam bulan berikutnya," ujar Arviyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News