Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat atau Bank Nagari siap mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 20% dari saham yang ada pada September 2011.
Suryadi Asmi, Direktur Utama Bank Nagari mengungkapkan, penawaran ini dilakukan demi menunjang pertumbuhan ekspansi kredit dan penambahan modal perbankan.
"Kami akan melepas saham perdana 20% seri B atas persetujuan pemegang saham dan Pemerintah Daerah (Pemda), dengan pembukuan laporan keuangan per Juni 2011," ungkap Suryadi, saat ditemui di acara Indonesia Banking Expo 2011, Kamis (12/5).
Suryadi bilang, Bank Nagari menargetkan ekspansi kredit hingga 23% sampai akhir 2011. Hingga kuartal pertama 2011, BPD asal Minang ini telah menyalurkan kredit sebesar Rp 900 miliar dengan outstanding kredit Rp 8 triliun per kuartal I, dari Rp 7,1 triliun pada akhir 2010. Posisi rasio kecukupan modal atau capital adequate ratio (CAR) bank per triwulan I sebesar 13,5%.
Bank Nagari memecah portfolio kredit ke berbagai sektor seperti perdagangan sekitar 56%, sektor usaha 35%, 6% pertanian dan 3% sektor industri. "Wilayah penyaluran kredit kami paling besar masih di Sumatera Barat, di Jakarta hanya senilai Rp 300 miliar," terangnya.
Pada periode yang sama, Bank Nagari berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) dengan outstanding Rp 9,4 triliun, dengan komposisi 20% giro, 20% tabungan dan 60% deposito.
Tak hanya menjaring tambahan modal melalui bursa saham, BPD Sumatra Barat ini juga berniat menawarkan obligasi senilai Rp 700 miliar dalam bentuk tiga jenis surat utang yaitu obligasi senior, obligasi subordinasi dan sukuk mudharabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News