Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk memproyeksi kredit berisiko (loan at risk) pada semester II-2018 ini belum akan banyak membaik.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengungkapkan, berbagai faktor eksternal yang masih terjadi akan menyebabkan risiko kredit tetap tinggi.
"Sektornya cukup merata dari ritel maupun korporasi," kata Parwati kepada kontan.co.id, Jumat (13/7)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit dalam perhatian khusus atau kolektibilitas 2, sampai April 2018 naik.
Berdasarkan data OJK, sampai April 2018, kredit dalam perhatian khusus sebesar Rp 265,6 triliun atau naik 6,03% secara tahunan atau year on year (yoy).
Sedangkan nominal kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada sampai April 2018 sebesar Rp 133,3 triliun atau turun 0,36% yoy. Jika dihitung berdasarakan rasio, NPL sampai April 2018 sebesar 2,79% atau turun 26 basis poin (bps) yoy.
Sedangkan jika dihitung jumlah kredit bermasalah ditambah kredit dalam perhatian khusus kemudian dibagi total kredit, maka rasionya akan berambah sebesar 8,35%.
Angka 8,35% ini jika ditambah dengan jumlah kredit yang direstukturisasi disebut dengan kredit berisiko atau loan at risk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News