Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Beberapa bankir optimis penyaluran kredit pada akhir 2017 bisa tumbuh 12,4% secara tahunan atau year on year (yoy). Ini berdasarkan data survei perbankan Bank Indonesia (BI) pada kuartal II-2017.
Dalam survei yang diterbitkan pada Jumat lalu (14/7) disebutkan, yang membuat bankir optimis terkait pertumbuhan kredit adalah perkiraan ekonomi lebih baik dan suku bunga kredit yang lebih rendah.
Pada kuartal III, diprediksi pertumbuhan kredit baru akan mengalami kenaikan dibandingkan kuartal II-2017.
“Kenaikan saldo bersih tertimbang permintaan kredit baru kuartal II sebesar 84,8%, sedangkan di kuartal III sebesar 99,3%,” tulis BI dalam survei perbankan.
Survei perbankan ini dilakukan kepada 41 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta dan menguasai pangsa kredit sekitar 80% perbankan. Saldo bersih tertimbang berarti jabawan bankir dikali bobot kredit dikali 100%.
Masih berdasar survei ini, kebijakan penyaluran kredit pada kuartal III diproyeksi lebih longgar dibanding sebelumnya. Ini karena perkiraan membaiknya ekonomi dan kondisi likuiditas yang memadai.
Hal ini membuat bankir percaya diri untuk meningkatkan plafon kredit dan menurunkan biaya premi kredit berisiko pada kuartal 3 2017.
GALVAN YUDISTIRA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News