Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat masih ada ruang untuk penurunan bunga kredit di semester II-2017. Walaupun banyak pihak mengatakan risiko likuiditas masih akan membayangi penurunan hal ini.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI mengatakan ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa bunga kredit masih bisa mengalami penurunan.
“Pertama adalah inflasi, biaya dana dan suku bunga pasar yang masih rendah,” ujar Perry, Jumat (14/7) kemarin.
Menurut Perry selama ini penyebab bunga kredit tidak cepat turun karena adanya risiko kredit. Dengan sudah selesainya proses restrukturisasi kredit bermasalah maka NPL diharapkan bisa semakin terkendali.
Berdasarkan data BI per Mei 2017, bunga kredit dari awal tahun sudah turun 21 basis point (bps) year to date (ytd) menjadi 11,83%.
Hal ini utamanya didorong oleh penurunan bunga deposito sebesar 7bps sampai 41bps dari awal tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News