Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) masih mengkaji untuk penerbitan sisa plafon Obligasi Berkelanjutan II. Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin mengatakan, pihaknya ingin menerbitkan obligasi pada waktu yang tepat. Misalnya, ketika bank membutuhkan dana dan imbal hasil (yield) obligasi yang tak terlalu tinggi.
"Obligasi Berkelanjutan II ini memiliki masa waktu hingga tahun 2018," katanya, Rabu (2/11). Bank Panin memiliki plafon Obligasi Berkelanjutan II hingga Rp 10 triliun. Nah, perusahaan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II untuk tahap I sebesar Rp 2 triliun, dan tahap II senilai Rp 2,13 triliun. Dana obligasi itu digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha.
Herwid menambahkan, dana yang mereka miliki masih cukup untuk membiayai kredit. Asal tahu saja, Bank Panin mencatat perlambatan kredit yaitu hanya 5,30% atau menjadi Rp 119,29 triliun (bank only) per September 2016 dibandingkan posisi Rp 113,72 triliun per September 2015. Sedangkan kredit konsolidasi tumbuh 4,8% menjadi Rp 131,14 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 125,22 triliun per September 2015.
Meskipun laba tumbuh satu digit, namun Bank Panin menargetkan akan masih memperoleh kenaikan laba bersih di akhir tahun 2016. Adapun, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,57 triliun per September 2016 atau tumbuh 42,4% dibandingkan posisi Rp 1,10 triliun per September 2015. "Kami memperkirakan masih akan memperoleh laba," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
