kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank papan atas minta penurunan dividen


Rabu, 05 Februari 2014 / 10:38 WIB
Bank papan atas minta penurunan dividen
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia belum sampai di akhir pandemi Covid-19 tetapi akhirnya sudah di depan mata. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS.


Reporter: Nina Dwiantika, Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank papan atas meminta kepada pemegang saham untuk menurunkan persentase bonus atau dividen untuk kinerja keuangan selama tahun 2013. Pasalnya, penurunan dividen ini mampu meningkatkan nilai kecukupan modal, sebab laba adalah sumber modal perbankan yang kuat, selain dari suntikan modal pemegang saham atau penerbitan surat utang.

Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI, berharap agar dividen untuk kinerja tahun lalu lebih rendah yakni sekitar 20%, agar rasio permodalan BRI cukup untuk rencana pertumbuhan kredit sebesar 15%-17% pada tahun ini. Tahun sebelumnya, BRI menetapkan dividen sebesar 30% atau terus naik dibandingkan pembagian dividen untuk kinerja tahun 2011.

Yap Tjay Soen, Direktur Keuangan BNI juga mengatakan, pihaknya ingin agar adanya penurunan besaran payout ratio atau persentase dividen menjadi 20% untuk kinerja pendapatan laba tahun lalu. Persetase tersebut lebih rendah dibandingkan dividen sebesar 30% untuk kinerja tahun 2012. "Permintaan ini bisa dikasih atau belum tentu dikasih," kata Yap, Selasa (5/2).

Menurutnya, jika pemberian dividen rendah, modal BNI bisa lebih kuat. Di tengah pelemahan ekonomi dan pengetatan likuiditas, bank harus terus memperkuat permodalan agar penyaluran kredit tetap deras. "Kalau mendapatkan modal dari right issue itu susah karena ada batas kepemilikan," tambah Yap.

Kostaman Thayib, Direktur Utama Bank Mega juga berharap agar pembagian dividen untuk kinerja tahun 2013 lebih rendah dibandingkan tahun 2012. Karena, pihaknya memerlukan tambahan modal untuk ekspansi bisnis selama tahun 2014. Asal tahu saja, bank milik Chairul Tanjung ini membagikan dividen dalam 3 macam bentuk, yakni tunai, saham, dan bonus pada tahun lalu.

Dividen tunai misalnya, dibagikan sebesar Rp 692,73 miliar. Angka itu merupakan 50,29% dari keuntungan Rp 1,3 triliun yang dikantongi Bank Mega. Selain dalam bentuk tunai, Bank Mega juga membagikan dividen dalam bentuk saham senilai Rp 684,5 miliar atau 49,69% dari laba bersih tahun lalu. Pembagian dividen dalam bentuk saham ini memiliki rasio 500:24. Ini berarti setiap kepemilikan 500 lembar saham, pemilik bisa mendapatkan tambahan 24 saham baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×