kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Permata Salurkan KTA Rp 200 Miliar untuk Agen Tabung Elpiji


Selasa, 16 Februari 2010 / 09:19 WIB
Bank Permata Salurkan KTA Rp 200 Miliar untuk Agen Tabung Elpiji


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Bank Permata meneken kerjasama penyaluran kredit tanpa agunan (KTA) untuk para agen tabung gas elpiji ukuran 3 kg. Dalam program ini, Bank Permata menggandeng Himpunan Pengusaha Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas), dan PT Pertamina (Persero).

Direktur Ritel Bank Permata Lauren Sulistiawati mengatakan, Bank Permata akan menyalurkan kredit dengan nilai Rp 50 juta-Rp 450 juta untuk para agen tabung elpiji 3 kg. "Tenornya antara satu sampai tiga tahun dengan bunga tetap. Untuk total plafon, kami akan menyediakan dana sebesar Rp 200 miliar," kata Lauren, Senin (15/2).

Fasilitas kredit ini khusus untuk para agen tabung elpiji yang beroperasi di Bandung, Denpasar, Jabodetabek, Malang, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.

Menurut Lauren, selain menguntungkan bagi bisnis ritel Bank Permata, KTA ini juga untuk menyukseskan program konversi minyak tanah ke gas. Dalam proyek konversi gas itu, pihaknya menargetkan bisa menyalurkan 13 juta tabung elpiji 3 kg senilai Rp 1,8 triliun.

Ketua Umum Hiswana Migas Mohammad Nur Adib memaparkan, saat ini Hiswana Migas memiliki 1.879 anggota agen tabung elpiji 3 kg. "Saya berharap para agen bisa memanfaatkan kredit ini agar program konversi gas sukses," kata Adib.

Agar bisa mendapatkan fasilitas kredit tersebut, para agen harus memenuhi beberapa persyaratan. Pertama, sudah menjalin kerjasama dengan Pertamina minimal empat tahun. Kerjasama itu terhitung saat mereka memulai kerjasama dengan menjadi agen penjual minyak tanah maupun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pom bensin.

Kedua, selama menjadi agen penjual tabung elpiji, para agen setidaknya meraup penjualan minimal Rp 900 juta per tahun dan maksimal Rp 75 miliar per tahun.

Lauren berharap, penyaluran kredit ini bisa memberdayakan para agen yang masih banyak tak memiliki agunan. "Padahal peluang bisnis ini potensial. Makanya skema penyaluran juga dibuat sedemikian rupa agar akses untuk debitur menjadi mudah," kata Lauren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×