Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Periode tahun buku 2013 memang telah berakhir dalam satu bulan belakangan ini. Begitu pun dengan kinerja perbankan tanah air.
Kini, perbankan tengah bersiap melaporkan hasil kinerja yang telah dilalui di tahun lalu. Tercatat, Bank Rakyat Indonesia (BRI) jadi bank pertama yang memaparkan kinerjanya.
BRI mencatat laba Rp 21,35 triliun, dengan penyaluran kredit Rp 430,62 triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 486,4 triliun.
Sementara, Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank OCBC NISP, kompak akan memaparkan hasil kinerja mereka pada pekan depan. "Tunggu saja tanggal 10 Februari," kata Maryono, Direktur Utama BTN, kemarin.
Namun Maryono pernah memproyeksikan, pertumbuhan kredit BTN akhir tahun lalu pada kisaran 22%-23%. Aset diperkirakan tumbuh 15%-17% menjadi Rp 128 triliun, DPK tumbuh 17%-18%, dan laba bisa mencapai Rp 1,5 triliun - Rp 1,7 triliun. Sedangkan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) bisa terjaga dibawah level 4%.
NISP juga akan memaparkan kinerja 2013 pada waktu yang serupa dengan BTN. "Rencananya, kami akan melakukan press conference pada 10 Februari," tutur Parwati Surjaudaja, Direktur Utama NISP.
Menarik untuk menunggu laporan kinerja perbankan tanah air kita. Apalagi, bank-bank berlabel raksasa seperti Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA) dan Bank Negara Indonesia (BNI) belum mengumumkan rencana paparan kinerja mereka.
Paling menarik adalah kinerja Mandiri. Bank berlogo pita emas ini bahkan diprediksi membukukan penurunan laba hingga 15,34%, berdasarkan riset JP Morgan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News