Reporter: Dessy Rosalina, Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Sebuah pesan singkat yang dikirimkan ke banyak pihak (broadcast) beredar di kalangan bursa saham. Isi pesan: Bank Mandiri akan melaporkan laporan keuangan pada 3 Februari 2014, prediksi kami :laba Bank Mandiri kuartal IV 2013 anjlok 15% dibandingkan tahun lalu. Laba tahunan hanya naik 6,5%.
Usut punya usut, prediksi buram terhadap kinerja Bank Mandiri itu bersumber dari riset JP Morgan. Mengutip riset lengkap sekuritas milik asing ini, laba Bank Mandiri di sepanjang kuartal IV 2013 diprediksi susut 15,34% menjadi
Rp 3,71 triliun dibandingkan periode sama di tahun 2012.
Dasar ramalan JP Morgan adalah, sejumlah faktor negatif memberatkan Bank Mandiri mencetak laba. Pertama, kenaikan beban bunga. Tren kenaikan suku bunga acuan (BI rate) rupanya membuat Bank Mandiri merogoh dana lebih tinggi untuk membiayai dana mahal atau deposito.
Hitungan JP Morgan, deposito berjangka bank dengan aset terbesar ini meningkat 350 basis poin (bps) dalam tempo dua kuartal terakhir. Dus, margin bunga bersih (NIM) Bank Mandiri diprediksi menyusut menjadi 5,53% di kuartal IV 2013, dibandingkan periode sama di tahun 2012.
Kedua, provisi lain-lain.Bank Mandiri harus menyisihkan dana cadangan di pos provisi lain-lain sebesar Rp 400 miliar sepanjang tahun 2013. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya Bank Mandiri tidak mencadangkan dana seperse pun di pos provisi lain-lain.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri membantah proyeksi negatif tersebut. "Tidak benar itu, pada kuartal III 2013 saja laba kami tumbuh 20%. Tidak mungkin turun," ujar Budi kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Tergantung NIM
Prediksi buram JP Morgan tidak cuma berhenti di kuartal IV 2013. Sekuritas asing ini memprediksi, laba bersih Bank Mandiri bakal susut untuk periode tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 (year on year). Sekali lagi, Budi menampik hal tersebut.
Bank Mandiri telah menyiapkan sejumlah strategi menggenjot kinerja. Sebut saja, meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) dan meningkatkan margin bersih. "Tahun 2014 ini kami menjaga NIM di level 5%-5,5%," kata Budi.
Dia bilang, Bank Mandiri sulit meningkatkan pendapatan laba lantaran tren suku bunga yang mendaki. "Bunga (deposito) naik bagaimana laba bisa naik tinggi. Kecuali bunganya murah," ujar Budi. Bank Mandiri juga berupaya memperbaiki NPL. Bank pelat merah ini menargetkan NPL di kisaran 2% pada tahun 2014.
Andy Ferdinand, Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas, menilai prospek bank milik pemerintah ini masih baik. "Saya merekomendasikan beli saham Bank Mandiri," ujar dia.
Sejatinya, hanya JP Morgan yang merekomendasikan sell pada saham BMRI. Konsensus analis Bloomberg menyebutkan sebanyak, 22 analis merekomendasikan beli dan tujuh analis menyarankan tahan (hold). Sebelum membeli atau menjual, ada baiknya Anda mencermati fundamental dibandingkan termakan broadcast message.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News