kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sampoerna raup laba bersih sebesar Rp 18,5 miliar pada semester 1-2021


Rabu, 18 Agustus 2021 / 20:15 WIB
Bank Sampoerna raup laba bersih sebesar Rp 18,5 miliar pada semester 1-2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna mampu menunjukkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Buktinya, Bank Sampoerna membukukan laba bersih sebesar Rp 18,5 miliar sepanjang semester pertama tahun 2021.

Didukung peningkatan pendapatan bunga maupun pendapatan non-bunga, Bank Sampoerna juga membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 8,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 349,9 miliar dalam enam bulan pertama tahun 2021. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha Bank Sampoerna sebesar Rp 322,2 miliar.

Pada periode ini, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 5,3% yoy menjadi Rp 328,7 miliar. Sedangkan pendapatan non-bunga meningkat sebesar 111,7% yoy menjadi Rp 21,2 miliar.

Dibandingkan dengan kondisi per akhir tahun 2020, hingga akhir semester pertama tahun 2021, Bank Sampoerna membukukan pertumbuhan aset sebesar 8,5% menjadi sebesar Rp 13,5 triliun dari Rp 12,4 triliun.

Baca Juga: Kualitas aset terjaga, kinerja perbankan mulai pulih?

Sejalan dengan itu total penyaluran kredit Bank Sampoerna capai Rp 8,5 triliun pada Juni 2021. Nilai itu meningkat 3,4% dibandingkan dengan kondisi per akhir tahun 2020.

Sementara itu, hingga akhir Mei 2021, keseluruhan industri perbankan sendiri hanya membukukan peningkatan total kredit sebesar 0,6% dibandingkan dengan kondisi per akhir tahun 2020.

Termasuk dalam pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna per akhir Juni 2021 adalah penyaluran ke segmen UMKM yang sebesar Rp 3,5 triliun.

Tantangan akibat pandemi Covid-19 masih berlanjut, untuk itu Bank Sampoerna meningkatkan dana pencadangan.

Per akhir semester pertama tahun 2021, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap kredit bermasalah atawa non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 153,2%, meningkat signifikan dari kondisi satu tahun sebelumnya sebesar 99,6%.

Lebih jauh, kualitas kredit tetap terkendali dengan rasio kredit bermasalah bruto (NPL gross) pada tingkat 2,75% atau turun dari rasio pada akhir semester pertama tahun sebelumnya pada tingkat 3,85%.

Demikian Bank Sampoerna juga memiliki struktur permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang berada di level 20,9%, meningkat dari 17,8% pada satu tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah bilang, pandemi yang masih terus berlangsung tidak menyurutkan langkah Bank untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM. Komitmen tersebut terus diupayakan Bank dengan melakukan pendampingan dan pengelolaan risiko yang intens dengan nasabah dan debitur.

“Serta mendorong UMKM mengambil peluang yang positif di masa ini untuk dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Dengan cara demikian, Bank dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi melalui mata rantai kerja sama yang sehat, yang sudah terjalin lama dan saling percaya dengan segenap nasabah dan debitur,” tutur Ali dalam pernyataan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/8).

Baca Juga: Hingga akhir 2021, transaksi uang elektronik diramal capai Rp 278 triliun

Bank Sampoerna yang telah bertransformasi secara digital sejak 2014 akan terus memutakhirkan layanan perbankan digital agar mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka. Pertumbuhan transaksi digital Bank Sampoerna juga menunjukkan tren yang sangat baik.

Meski tidak terlepas dari dampak penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan di semester I 2021, jumlah transaksi digital terus bertumbuh. Jumlah transaksi digital sejak awal Januari hingga Juni 2021 mencapai 15,9 juta transaksi, meningkat hampir 3 kali lipat daripada jumlah transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan transformasi digital yang sampai saat ini telah dijalankan. Di samping layanan internet banking, mobile banking, digital lending melalui PDaja.com, Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar untuk pemberdayaan UMKM khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN),” jelas Direktur Bank Sampoerna Henky Suryaputra.

Selanjutnya: Pabrik anyar Impack Pratama Industri (IMPC) diproyeksi beroperasi awal tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×