Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
Lebih jauh, kualitas kredit tetap terkendali dengan rasio kredit bermasalah bruto (NPL gross) pada tingkat 2,75% atau turun dari rasio pada akhir semester pertama tahun sebelumnya pada tingkat 3,85%.
Demikian Bank Sampoerna juga memiliki struktur permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang berada di level 20,9%, meningkat dari 17,8% pada satu tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah bilang, pandemi yang masih terus berlangsung tidak menyurutkan langkah Bank untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM. Komitmen tersebut terus diupayakan Bank dengan melakukan pendampingan dan pengelolaan risiko yang intens dengan nasabah dan debitur.
“Serta mendorong UMKM mengambil peluang yang positif di masa ini untuk dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Dengan cara demikian, Bank dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi melalui mata rantai kerja sama yang sehat, yang sudah terjalin lama dan saling percaya dengan segenap nasabah dan debitur,” tutur Ali dalam pernyataan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/8).
Baca Juga: Hingga akhir 2021, transaksi uang elektronik diramal capai Rp 278 triliun
Bank Sampoerna yang telah bertransformasi secara digital sejak 2014 akan terus memutakhirkan layanan perbankan digital agar mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka. Pertumbuhan transaksi digital Bank Sampoerna juga menunjukkan tren yang sangat baik.
Meski tidak terlepas dari dampak penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan di semester I 2021, jumlah transaksi digital terus bertumbuh. Jumlah transaksi digital sejak awal Januari hingga Juni 2021 mencapai 15,9 juta transaksi, meningkat hampir 3 kali lipat daripada jumlah transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan transformasi digital yang sampai saat ini telah dijalankan. Di samping layanan internet banking, mobile banking, digital lending melalui PDaja.com, Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar untuk pemberdayaan UMKM khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN),” jelas Direktur Bank Sampoerna Henky Suryaputra.
Selanjutnya: Pabrik anyar Impack Pratama Industri (IMPC) diproyeksi beroperasi awal tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News