Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rencana pemerintah melakukan elektronifikasi jalan tol pada Oktober 2017 disambut perbankan. Sampai akhir 2017 bank harus menyediakan tambahan 3 juta sampai 4 juta kartu uang elektronik baru sampai akhir 2017.
Tambahan uang elektronik baru ini menurut Ogi Prastomiyono, Direktur Bank Mandiri harus disediakan oleh penerbit uang elektronik berbasis chip sebelum akhir 2017.
“Selain menyediakan kartu bank juga harus menyediakan layanan pengisian ulang dan infrastruktur pendukung uang elektronik,” ujar Ogi menjawab pertanyaan KONTAN, Selasa (5/7).
Pada Oktober 2017 ketika seluruh gerbang tol harus menggunakan uang elektronik untuk transaksi, maka mau tidak mau bank harus gencar melakukan sosialisasi kepada nasabah terkait uang elektronik.
Sebagai gambaran saja, jumlah uang elektronik yang saat ini tercatat di data Bank Indonesia (BI) per Mei 2017 sebesar 60,13 juta dengan transaksi Rp 879,1 miliar.
Mandiri saat ini masih menjadi penguasa pangsa pasar uang elektronik terutama untuk jalan tol dengan total kartu sebesar 9,4 juta kartu. Diharapkan dengan implementasi uang elektronik diharapkan pertumbuhan jumlah emoney sebesar 30% secara tahunan atau year on year (yoy).
Selain Mandiri, saat ini pemarin utama uang elektronik berbasis chips diantaranya adalah BRI, BNI BCA dan Bank DKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News