kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank siapkan jurus menaikkan jumlah kartu kredit


Sabtu, 29 September 2012 / 09:23 WIB
Bank siapkan jurus menaikkan jumlah kartu kredit
ILUSTRASI. IHSG menguat di perdagangan sesi pertama hari ini


Reporter: Roy Franedya | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang secara tidak langsung membatasi kepemilikan kartu kredit, bakal berdampak pada penurunan jumlah kartu kredit yang beredar. Asosiasi kartu kredit Indonesia (AKKI) memprediksi jumlah kartu akan turun 20%-30%.

Salah satu alasan penurunan jumlah kartu, karena nasabah yang berpenghasilan Rp 3 juta - Rp 10 juta hanya boleh memiliki kartu  dari dua penerbit. Jika ternyata memiliki lebih dari dua penerbit,  nasabah harus memilih kartu yang akan ditutup.

Namun, Sekretaris Jenderal AKKI Steve Martha, memperkirakan penurunan jumlah kartu tidak akan berpangaruh pada volume transaksi. "Sebab, kebanyakan yang akan ditutup bukan kartu yang aktif digunakan bertransaksi," kata dia.

Per Agustus 2012, kartu kredit yang beredar mencapai 15,43 juta unit, tumbuh 8,89 % dibandingkan setahun sebelumnya. Adapun volume transaksi mencapai Rp 17,17 triliun.

Semester I 2021, Bank Mandiri menjadi bank penerbit kartu kredit terbanyak dengan total 2,7 juta kartu. Kemudian menyusul Bank Bank Central Asia (BCA)  dan Bank BNI masing-masing 2,3 juta dan 1,9 juta kartu.

Promosi dan diskon

Steve memperkirakan, bank bakal lebih kreatif memasarkan kartunya untuk menahan penurunan jumlah kartu, seperti misalnya ekspansi ke kota besar lain. "Pengguna kartu kredit terlalu berpusat di Jawa," ujar dia.

Baik Mandiri dan BCA belum bisa menentukan berapa besar penurunan jumlah kartu akibat kebijakan pembatasan ini. Mereka optimistis, nasabah akan tetap loyal.

Bank juga sudah menyiapkan jurus untuk mempertahankan nasabahnya. "Kami membuat beberapa program kepada pemegang kartu bahwa memang kartu kredit Mandiri itu bermanfaat bagi dia. Sehingga nanti pada saatnya nasabah akan memilih Mandiri," kata Mansyur S Nasution, Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri. Namun, dia bilang, keputusan menutup kartu tetap ada di tangan konsumen.

General Manager Kartu Kredit BCA, Santoso, menyampaikan pihaknya akan menawarkan tingkat bunga kartu kredit kompetitif. BCA mencatat tingkat bunga kartu kredit 3,25% untuk silver dan gold, sementara bunga BCA Card sebesar 1,9%. "Kami juga menawarkan program promo diskon sehingga transaksi kartu kredit BCA meningkat dan debitur tetap memilih kami," ucapnya.

Ia menambahkan, penutupan pemilikan kartu kredit merupakan keputusan nasabah. Bank bertugas memberikan pelayanan dan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

General Manager Card Center BNI, Dodit W Probojakti, menuturkan aturan tersebut menjadi tantangan untuk mempertahankan nasabah dan kelengkapan kartu kredit. Bank berlogo angka 46 ini memiliki tiga strategi agar BNI terpilih sebagai alat bayar plastik, yakni promo program seperti diskon, menggandeng mitra perusahaan sesuai kebutuhan debitur, serta layanan cepat dan cermat kepada pemegang kartu.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×