kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.053   69,44   0,99%
  • KOMPAS100 1.055   14,32   1,38%
  • LQ45 829   11,91   1,46%
  • ISSI 214   1,24   0,58%
  • IDX30 423   6,73   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,74   1,54%
  • IDX80 120   1,64   1,38%
  • IDXV30 125   0,95   0,76%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Bank syariah berupaya mengendalikan pembiayaan bermasalah tetap rendah


Minggu, 16 Juni 2019 / 18:36 WIB
Bank syariah berupaya mengendalikan pembiayaan bermasalah tetap rendah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) bank syariah masih terkendali. Hal ini sejalan dengan pengetatan mitigasi yang dilakukan bank syariah.

PT BNI Syariah misalnya. Per Mei 2019, NPF BNI Syariah masih bisa dijaga di bawah level 3%. Kendati demikian, Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, libur panjang Lebaran sedikit memberi kenaikan pada  NPF BNI Syariah.

Rasio NPF BNI Syariah naik dari 2,9% pada April 2019 menjadi 2,99% di Mei 2019. "Momen Lebaran memang memiliki pengaruh terhadap kualitas pembiayaan walaupun tidak signifikan," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (16/6).

Adapun, segmen penyumbang NPF paling besar berasal dari pembiayaan konsumer dan small medium and enterprise alias usaha kecil dan menengah (UKM).

Dhias menjelaskan, walau NPF naik, rasio pembiayaan berkualitas rendah (financing at risk) terus terpantau membaik. Catatan BNI Syariah menunjukan, rasio pembiayaan berkualitas rendah per Mei 2019 mencapai 13,35%, lebih baik dibanding posisi April 2019 sebesar 14,1%.

Untuk menjaga NPF tetap di bawah 3%, BNI Syariah  pun sudah mencanangkan sederet strategi. Salah satunya dengan selektif menyalurkan pembiayaan ke segmen, sektor dan nasabah dengan risiko rendah.

Selain itu BNI Syariah juga mengintensifkan monitoring pembiayaan dan optimalisasi remedial dan recovery dengan membentuk tim task force. "Kami secara intensif juga memantau dan mengupayakan solusi atas financing at risk dan mapping cabang yang fokus ekspansi dan fokus perbaikan kualitas," jelas Dhias.

Sementara itu, PT Bank BCA Syariah menyebut secara umum NPF trennya masih bakal meningkat. Hal ini dikarenakan pertumbuhan pembiayaan syariah cenderung melambat. "Likuiditas pun diproyeksikan masih ketat dan pengusaha juga masih wait and see," terang Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih.

Adapun, per April dan Mei 2019, rasio NPF BCA Syariah relatif masih stabil di kisaran 0,16%-0,17%. Rasio NPF BCA Syariah sendiri masih terbilang paling rendah dari rata-rata industri yang sempat mencapai 3,44% per Maret 2019.

Hingga akhir tahun, John mengatakan, NPF BCA Syariah akan dijaga di bawah 1%. Adapun mayoritas pembiayaan bank syariah ini masuk ke perdagangan, perindustrian, perkebunan dan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×