Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Johana K.
Bank Syariah Bukopin (BSB) akan memperkuat permodalan untuk ekspansi di tahun ini. Direktur Utama BSB Riyanto menuturkan, modal tambahan yang dibutuhkan BSB untuk pengembangan bisnis diperkirakan sekitar Rp 100 miliar.
Penambahan tersebut akan dilakukan melalui investasi langsung. "Tidak melalui subordinasi loan seperti tahun lalu, karena kalau melalui subdebt kita cuma bisa ambil setengahnya," ujarnya, Jakarta, Selasa, (12/1).
Dengan penambahan modal tersebut, diharapkan rasio kecukupan modal alias CAR BSB bisa meningkat menjadi 14-16%. Untuk saat ini, CAR BSB berada di level 12%.
Riyanto bilang, pihaknya juga akan mengundang strategic investor untuk melakukan penambahan modal.Menurutnya, hingga saat ini telah ada beberapa investor baik dari dalam maupun asing yang tertarik untuk perkuatan modal ini. "Ada tiga investor asing yang sudah menyatakan ketertarikannya," imbuhnya.
Namun, lanjut Riyanto, pihaknya tetap akan mengutamakan existing holder dalam penambahan modal tersebut. Bukopin, menurut Riyanto, tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas. "Bukopin tidak akan lepas BSB," imbuhnya.
Demikian pula Jamsostek, menurut Riyanto, beberapa kali melakukan kajian kinerja BSB. Namun Riyanto masih belum memastikan apakah Jamsostek memang berniat untuk memperbesar presentase sahamnya di BSB. "Kami juga masih menunggu,"katanya.
Meskipun nanti akan ada beberapa investor yang masuk, kata Riyanto, porsinya tetap akan disesuaikan sehingga Bukopin tetap menjadi pemegang saham mayoritas. "ini karena BSB merupakan langkah strategis BSB untuk mengembangkan bisnis
syariah," katanya.
Penambahan modal ini, lanjut Riyanto, akan masuk dalam rencana bisnis bank BSB di tahun 2010. Riyanto berharap, penambahan modal bisa segera dilakukan mengingat kondisi dan target yang akan dikejar BSB. Dengan kondisi saat ini, maka modal BSB
masih bisa bertahan hingga pertengahan tahun lebih sedikit. "Karena itu, dalam semester ini harapannya bisa segera dilakukan penambahan modal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News