Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah tengah mencermati perkembangan dari dampak virus corona terhadap pembiayaan. Optimisme bank di awal tahun dengan memasang target pembiayaan cukup tinggi perlahan meredup lantaran wabah corona telah memukul berbagai sektor ekonomi.
Sejumlah bank syariah kemungkinan besar akan memangkas target pembiayaan tahun ini menjadi lebih konservatif. PT Bank BNI Syariah misalnya sebelumnya memasang target pembiayaan tumbuh 15%-17% tahun ini. Namun, penyebaran virus corona yang telah memukul aktivitas ekonomi membuat bank ini memilih untuk lebih berhati-hati dalam mengelola portofolio pembiayaan eksisting dan melakukan ekspansi.
Baca Juga: Saat kredit masih loyo, bank masih getol berburu dana anorganik
Direktur Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Dhias Widhiyati bilang, virus corona telah berimbas pada sektor pariwisata dan turunannya, manufaktur, dan perdagangan (kecuali kebutuhan pokok).
"Dalam tiga bulan ini kami akan melihat perkembangannya. Dimungkinkan untuk melakukan penyesuaian proyeksi pertumbuhan pembiayaan jadi lebih konservatif," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (17/3).
Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, pembiayaan BNI Syariah hanya tumbuh 9,69%. Padahal periode yang sama tahun lalu masih tumbuh dua digit. Sejauh ini dampak virus corona terhadap kualitas aset bank ini memang belum terasa, tetapi Dhias mengatakan, pihaknya telah melakukan stress test dan beberapa langkah antisipasi untuk penyelamatan pembiayaan.
Adapun unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Syariah) belum melakukan pemangkasan target. Sebelumnya, bank ini menargetkan pembiayaan tumbuh 20% tahun ini. Saat ini masih unit syariah ini masih melihat perkembangan virus corona. Jika masih berlangsung lama maka kemungkinan akan dilakukan revisi target.
Baca Juga: Penuhi PSAK 71, BNI Multifinance mencadangkan dana senilai Rp 25 miliar
"Saya rasa banyak yang akan merevisi targetnya. Daripada mengebut kejar target, lebih baik menjaga asset utama perusahaan yaitu pegawainya dan menjaga kualitas kredit dan financing," kata Direktur Utama CIMB Syariah Pandji Djajanegara.
Pembiayaan CIMB Syariah dua bulan pertama masih naik, dan bahkan sampai Maret ini juga masih tumbuh. Artinya, virus corona belum berdampak pada permintaan pembiayaan.