Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
TANGERANG. Indonesia memiliki pasar haji dan umrah yang terbilang besar. Maka dari itu, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) ingin memfokuskan diri menjadi bank yang menggarap bisnis haji dan umrah.
"Kami serius ingin menjadi bank haji dan umrah," sebut Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi, (1/7).
Pangsa pasar haji reguler BSM mencapai 31,72% terhadap total penggalangan dana haji di perbankan. Yuslam mengklaim bahwa pangsa tersebut merupakan yang terbesar di antara semua bank.
Kemudian untuk pasar haji khusus, BSM memegang pangsa 31,04%. Pangsa ini memegang peringkat kedua terbesar, setelah induknya PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang memiliki pangsa 41,15%.
Jika nantinya Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2013, tanggal 1 April 2013 tentang Bank Penerima Setoran resmi diberlakukan, Yuslam yakin pangsa pasar hajinya akan meraksasa. Pasalnya, aturan tersebut mengharuskan dana haji dan umrah dilimpahkan seluruhnya ke perbankan syariah terhitung Oktober tahun ini.
Jadi, pasar haji di Mandiri konvensional otomatis akan beralih ke Mandiri Syariah. Dengan telah memegang pangsa pasar haji khusus 31,04% di syariah dan 41,15% konvensional, sebesar 72,19% pangsa pasar haji akan otomatis digenggam BSM nantinya.
Untuk menghadapi pengalihan dana haji ke syariah ini, BSM tengah mempersiapkan sistem teknologi informasi. "Kita sedang menyiapkan pengalihan infrastruktur," ucap Direktur Korporasi BSM, Amran Nasution.
Ia bilang, pihaknya harus menyiapkan segala sistem secara matang. Pasalnya, data-data nasabah akan berpindah ini harus tertulis dengan benar supaya tak ada yang dirugikan. Arman menyebut, investasi yang dikeluarkan untuk pengubahan sistem ini tak besar.
Per April tahun ini, jumlah jemaah haji yang mendaftar lewat BSM mencapai 632,7 ribu orang. Pangsa pasar penabung haji reguler ini yakni 28,08%. Sedangkan untuk haji khusus, jemaah yang mendaftar di BSM yaitu 56,6 ribu orang. Pangsa penabung haji khusus tersebut yaitu 31,32%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News