kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Syariah pasang target KPR tinggi tahun ini


Senin, 17 April 2017 / 15:32 WIB
Bank Syariah pasang target KPR tinggi tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Industri perbankan syariah semakin getol tingkatkan pertumbuhan pembiayaan konsumer khususnya pembiayaan perumahan atau Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

Semisal, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang mengatakan akan menggelontorkan suntikan dana segar sebanyak Rp 500 miliar untuk anak usaha, BNI Syariah. "Kami siapkan Rp 2,5 triliun, untuk BNI Syariah kami perkirakan sebesar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triiliun, untuk ekspansi pembiayaan sektor konsumen khususnya pembiayaan perumahan syariah," kata Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo pekan lalu.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah, Dhias Widiyanti mengatakan, di kuartal I-2017 BNI Syariah mencatat penyaluran pembiayaan konsumtif meningkat sebesar 35% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun khusus untuk pertumbuhan griya (KPR) BNI syariah, per kuartal I-2017 secara nett tumbuh sebanyak 31,53% jika dibandingkan dengan capaian akhir kuartal-I tahun sebelumnya menjadi Rp 389,23 miliar.

"Kami menarget sampai dengan Desember 2017, KPR BNI syariah tumbuh mencapai Rp 1,6 triliun," ujar Dhias kepada KONTAN, Senin (17/4).

Lain halnya dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Dalam tiga bulan pertama tahun ini bank syariah terbesar di Indonesia ini hanya mampu mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 0,8% secara tahunan alias stagnan.

Menurut Senior Executive Vice President Retail Banking BSM, Niken Andonowarih, pada awal tahun bisnis konsumer khususnya perumahan lesu salah satu penyebabnya karena tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang belum keluar sebagai dasar transaksi. Selain itu, pada kuartal- I 2017 jumlah pemasaran KPR BSM dinilai kurang agresif.

Kendati demikian, tahun ini anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut optimistis bisnis KPR dapat tumbuh di angka 12% hingga 13%. Untuk mencapai target tersebut, BSM telah bekerja sama dengan anak perusahaan Ciputra Group yakni PT Ciputra Indah dan PT Mitrakusuma Erasemesta.

Sebagai tambahan informasi saja, per Februari 2017, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 53,55 triliun, tumbuh 6,82% dari periode yang sama tahun lalu dengan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 70,57 triliun. Ini meningkat 11,37% dari Februari 2016. Adapun untuk pembiayaan perumahan, nilai outstanding per Februari 2017 sebesar Rp 9,26 triliun dengan jumlah nasabah mencapai 44.136 nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×