Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), anggota indeks Kompas100 ini, akan menunda setoran modalnya ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) pengelola patform pembayaran digital LinkAja.
Hal ini dilakukan karena belum rampungnya aksi perseroan mengakuisisi modal ventura tersebut.
Akhir Agustus lalu, perseroan telah mendapat restu dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membeli modal ventura yaitu PT Sarana Papua Ventura.
Sayangnya, Direktur Finance, Treasury, and Strategy BTN NIxon Napitupulu mengatakan, hingga saat ini perseroan belum merampungkan akuisisi tersebut.
Baca Juga: Fokus jaga pangsa pasar di sektor digital, Telkomsel enggan beberkan nilai investasi
“Ini murni situasi di Papua yang belum kondusif, makanya sampai sekarang proses akuisisi belum selesai,” katanya kepada KONTAN, Selasa (15/10).
Akibat yang belum rampung ini, bank yang punya bisnis inti di segmen kredit perumahan ini belum bisa menyetor modal ke Finarya. Ini sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank tidak dapat melakukan penyertaan modal secara langsung kepada bukan lembaga jasa keuangan (LJK).
Padahal, 31 Oktober 2019 merupakan tenggat bagi BTN untuk melakukan penyertaan modal ke FInarya.
“Sepertinya mesti ditunda karena akuisisi kami belum rampung. Kami mungkin akan setor modal untuk saham Seri B tahun depan, jadi bukan tahun ini. kalau akuisisi modal venturanya kami harapkan bisa selesai akhir tahun,” jelasnya.
Baca Juga: Bayar tagihan PDAM bisa pakai Gojek loh, begini caranya
Dalam prospektus yang diterbitkan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), BTN tercatat akan menyetor modal senilai Rp 101,22 miliar untuk atau setara 6,13% total modal Finarya senilai Rp 1,65 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News