kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank waspadai kenaikan NPL kredit valas


Selasa, 06 September 2016 / 17:55 WIB
Bank waspadai kenaikan NPL kredit valas


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai Juni 2016, penyaluran kredit valas perbankan turun 7,76% year on year (yoy) menjadi Rp 593,6 triliun. Penurunan kredit valas salah satunya karena realisasi ekspor impor sampai Juni 2016 tercatat masih turun masing-masing 26% yoy.

Melemahnya penyaluran kredit valas juga diikuti tingginya rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kredit valas yang sampai Juni 2016 masih bertengger di angka 4,75%. Mochammad Doddy Arifianto, Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS memprediksi, sampai akhir tahun ini, NPL valas masih berpotensi naik.

“Hal ini karena realisasi ekspor dan impor diproyeksi baru akan positif baru pada tahun depan,” ujar Doddy, Selasa (6/8). Terkait NPL valas, Doddy yakin, perbankan sudah mencadangkan provisi dan melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan kualitas kredit.

Taswin Zakaria, Direktur Utama PT Bank Maybank Indonesia Tbk mengatakan, hingga semester I 2016, Maybank mencatatkan kenaikan NPL kredit valas sebesar 18,27 bps yoy menjadi 13,49%. Turunnya penyaluran kredit valas memperbesar rasio NPL.

“Kalau rasio NPL bisa dipengaruhi oleh nilai total aset. Jika aset industri tumbuh pelan akan terkesan NPL rasio meningkat, padahal pembaginya turun,” ujar Taswin, Selasa, (6/9).

Menurut Taswin, penyaluran kredit valas turun lebih banyak dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar. Nah, sampai akhir tahun ini, Maybank akan tetap menjalankan strategi pertumbuhan kredit valas sesuai dengan batasan internal untuk mengantisipasi kenaikan NPL kredit valas.

"Kami tidak ada target khusus untuk NPL valas, karena masih akan melihat pertumbuhan kredit pada semester II 2016," ujarnya.

Jika dilihat pada kelompok usaha bank, tercatat Bank Umum Kelompok Usaha III (BUKU III) merupakan penyumbang terbesar penurunan kredit valas yaitu sebesar 10,6% yoy. Sebagai gambaran, BUKU III merupakan penguasa pangsa pasar kredit valas yaitu hampir 50% dari total kredit valas perbankan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×