kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir fokus salurkan KUR peternakan dan pertanian tahun ini


Minggu, 10 Maret 2019 / 15:48 WIB
Bankir fokus salurkan KUR peternakan dan pertanian tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah tahun ini menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) khusus ke sektor peternakan dan pertanian di tahun 2019 bisa mencapai Rp 28 triliun. Jumlah tersebut setara 10% dari target total penyaluran KUR tahun ini yang dipatok Rp 140 triliun.

Lebih lanjut, target tersebut juga lebih besar dari realisasi KUR ke sektor peternakan dan pertanian yang mencapai Rp 25,3 triliun. Tentunya, target ini sejalan dengan program rencana Pemerintah yang mengharuskan bank penyalur KUR untuk lebih aktif masuk ke sektor produksi.

Tercatat Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian telah mewajibkan bank untuk menyalurkan KUR ke sektor ini sebesar 40% sejak tahun 2017 silam. Porsi tersebut juga terus didorong tinggi hingga mencapai 60% tahun lalu.

Merujuk pemberitaan yang dimuat Kontan.co.id, Rabu (27/2) lalu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution kini tengah berupaya agar porsi tersebut ditingkatkan hingga ke level 80% tahun ini.

Sejumlah bank penyalur KUR pun sudah menerima arahan tersebut. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia ini mengatakan target KUR ke sektor peternakan dan pertanian tahun ini dipatok sebesar 25%.

"Porsi KUR sektor pertanian dan peternakan BRI terhadap total KUR minimal dapat 25% atau di atas pencapaian 2018 yang sebesar 24% dengan total plafon mencapai Rp 19,2 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto kepada Kontan.co.id, Jumat (8/3).

Bank spesialis kredit mikro ini menambahkan, untuk tahun 2019 plafon KUR BRI turut mengalami kenaikan sekitar 8,4% menjadi Rp 86,97 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 80,2 triliun.

Dari jatah tersebut, rinciannya sebanyak Rp 74,65 triliun bakal disalurkan ke segmen mikro, lalu Rp 12,1 triliun diarahkan untuk KUR kecil alias ritel sementara sisanya Rp 222 miliar dikhususkan untuk KUR TKI.

Senada, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas juga sudah menerima arahan tersebut. Namun, dalam penyalurannya Bank Mandiri tidak memiliki target khusus untuk sektor peternakan dan pertanian.

"Hanya ada peningkatan target pada sektor produksi di mana di dalamnya termasuk juga sektor pertenakan dan pertanian menjadi 60% dari sebelumnya 50%," ujarnya Sabtu (9/3).

Lanjut Rohan, beberapa sektor produksi yang diarahkan Pemerintah meliputi sektor pertanian peternakan dan perkebunan, sektor perikanan dan kelautan, sektor industri pengolahan serta sektor jasa produksi.

Adapun, berdasarkan arahan Pemerintah, bank bersandi bursa BMRI ini mendapatkan jatah KUr sebesar Rp 25 triliun. Jumlah tersebut terbagi dari KUR mikro sebesar Rp 4,5 triliun, KUR kecil Rp 20,48 triliun dan KUR TKI sebesar Rp 20 miliar.

Setali tiga uang, bank plat merah lain yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) turut mendapat mandat dari Pemerintah. Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto bilang target penyaluran KUR perusahaan tahun ini dipatok sebesar Rp 16 triliun.

Berdasarkan rencana perseroan, sebanyak 50% dari plafon tersebut wajib disalurkan ke sektor produksi. Nah, sekitar 20% hingga 25% KUR BNI ke sektor produksi bakal diarahkan ke sektor peternakan dan pertanian.

"Untuk pengembangan penyaluran KUR ke sektor peternakan dan pertanina, kita menggarap secara integratif mulai dari pembentukan kelompok, mencarikan sumber-sumber bibit, mendukung sarana budidaya dan membantu mencarikan off takernya," ungkap Catur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×