kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bankir incar bisnis e-money tumbuh dua digit


Senin, 06 Februari 2017 / 18:27 WIB
Bankir incar bisnis e-money tumbuh dua digit


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank pemain bisnis uang elektronik (e-money) optimis transaksi non tunai akan tumbuh dua digit pada 2017, seiring dengan dorongan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Sejumlah bank papan atas menargetkan uang elektronik dapat tumbuh di atas 18%, baik jumlah kartu maupun volume transaksi.

Senior Executive Vice President Teknologi Informasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Dadang Setiabudi mengatakan, sesuai rencana BNI menargetkan kenaikan uang elektronik double digit. “Yaitu sebesar 65% untuk jumlah kartu dan sebesar 40% untuk peningkatan volume transaksi di tahun ini,” katanya, Senin (6/2).

Bank pelat merah ini akan meningkatkan penggunaan uang elektronik TapCash di jaringan jalan tol, commuter line, Trans Jakarta, dan area lain seperti pembayaran parkir, pembayaran di tempat-tempat wisata, dan merchant lainnya. Adapun, BNI telah menerbitkan 800.000 kartu Tap Cash dengan volume transaksi mencapai Rp 40 miliar di tahun 2016.

Tak mau kalah, Rico Usthavia Frans, Direktur Digital Perbankan dan Teknologi PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, pihaknya mengincar pertumbuhan uang elektronik hingga 30% pada tahun ini. Transaksi uang elektronik Bank Mandiri bersumber di sektor jalan tol, Trans Jakarta, Commuter Line, parkir, dan restoran.

Adapun, penyumbang terbesar bisnis uang elektronik Bank Mandiri adalah jalan tol dengan porsi hingga 30% terhadap volume transaksi. Apalagi, Bank Mandiri adalah pemimpin dari bisnis pembayaran uang elektronik di jalan tol.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, pada periode tahun 2016 dibandingkan periode tahun 2015, uang elektronik tumbuh dua digit  baik pada jumlah kartu, volume transaksi dan nilai transaksi. Sebelumnya, transaksi uang elektronik sempat turun.

Mengutip data BI, jumlah uang elektronik tumbuh 49,22% menjadi 51,20 juta per akhir tahun 2016 dibandingkan posisi 34,31 juta per akhir tahun 2015. Adapun penerbit uang eletronik yang terdaftar mencapai 20 perusahaan yang terdiri dari sembilan  perbankan dan 11 perusahaan telekomunikasi.

Dengan jumlah jumlah uang elektrinik yang naik ini membuat volume transaksi tumbuh 27,53% menjadi Rp 683,13 juta per akhir tahun 2016 dibandingkan posisi 535,57 juta per akhir tahun 2015. Sedangkan nilai transaksi tumbuh 33,69% menjadi Rp 7,06 triliun per akhir tahun 2016 dibandingkan posisi Rp 5,28 triliun per akhir tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×