Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Beberapa bank mulai mengincar kenaikan pendapatan komisi alias fee based income dari nasabah korporasi. Hal ini seiring prediksi mulai membaiknya bisnis perbankan terutama dari korporasi pada tahun depan.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, tahun depan, pihaknya mengincar tambahan fee based dari nasabah korporasi. “Untuk nasabah wholesale banking kami mengincar dari bisnis sindikasi,” ujar Tiko sapaan akrab Kartika, Rabu (9/11).
Menurut Tiko, selain dari sindikasi, bank juga akan mengincar fee dari bisnis cash manajemen dan transaksi valuta asing. Yang lebih penting, menurut ke depan, Mandiri akan mengejar fee based dari bisnis collection. Hal ini terkait penghapusan (write off) kredit yang dilakukan.
Sebagai informasi, sampai September 2016, fee based sindikasi Bank Mandiri sebesar Rp 77 miliar, naik 126% dibandingkan tahun lalu. Tiko menargetkan secara umum untuk fee based bisa naik 15% year on year (yoy) pada tahun depan.
Pemain lain, Bank Permata juga menargetkan pendapatan komisi dari bisnis korporasi. Head of Transaction Banking Bank Permata Rubby Harijono menargetkan, fee based dari bisnis wholesale bisa meningkat double digit tahun depan.
Hal ini salah satunya dari meluncurkan aplikasi mobile untuk nasabah korporasi dengan nama Permata e-business mobile. Rubby mengatakan, sampai saat ini, jumlah nasabah korproasi Permata tercatat 3.000 lebih nasabah. “Namun dengan aplikasi ini kami tidak hanya menyasar nasabah korporasi tapi juga nasabah SME,” ujar Rubby.
Saat ini, menurut Rubby, kenaikan transaksi untuk nasabah korpoasi saat ini sudah dua digit. Namun, Permata ingin dengan adanya aplikasi mobile untuk nasabah wholesale bisa meningkatkan volume transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News