kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bankir memperbesar porsi penyaluran kredit ke sektor pariwisata


Senin, 13 Agustus 2018 / 07:33 WIB
Bankir memperbesar porsi penyaluran kredit ke sektor pariwisata
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Bank Central Asia (BCA)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri perbankan menggenjot kredit ke sektor pariwisata. Hal ini seiring rencana pemerintah meningkatkan kontribusi bisnis pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB).

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengembangkan 10 destinasi pariwisata prioritas serta 88 kawasan strategis pariwisata nasional. "Pengembangan pariwisata tak hanya mencakup proyek besar infrastruktur, promosi ke mata internasional, tapi juga pengembangan usaha kecil masyarakat di kawasan," kata Wimboh, Jumat (10/8).

Ini juga terkait strategi pemerintah yang akhirnya membuka peluang bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang pariwisata. Tujuannya, mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) lewat revisi peraturan tentang KUR.

Setidaknya, ada 13 sektor pariwisata di sektor UMKM bidang pariwisata yang berhak menerima fasilitas KUR dari pemerintah ini. Syaratnya: mereka harus ada di destinasi wisata.

Bank Central Asia (BCA) misalnya, sampai Juni 2018, tercatat telah menyalurkan kredit ke sektor pariwisata sebesar Rp 15 triliun. Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan, penyaluran kredit sektor pariwisata ini meningkat sebesar 6% secara year on year (yoy). "Penyaluran kredit pada sektor pariwisata terutama diberikan pada bisnis perhotelan," kata Jan Hendra, Jumat (10/8).

Sementara Bank BBNI menargetkan pertumbuhan kredit pariwisata bisa mencapai dua digit, yaitu antara 10% sampai 12% sampai akhir tahun. Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang, realisasi kredit ke sektor pariwisata sampai Juni 2018 sebesar Rp 13 triliun atau naik 17% secara yoy. "Jika dari awal tahun, pertumbuhan kredit pariwisata sebesar 4% year to date (ytd)," kata Herry, Jumat (10/8).

Meskipun komposisi penyaluran kredit ke sektor pariwisata masih kecil yaitu di bawah 5%, komposisinya meningkat dari 3,2% di tahun 2016 menjadi 3,6% dari total penyaluran kredit Bank BNI di sepanjang tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×