Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mencetak pendapatan non bunga dengan pertumbuhan yang baik di semester I 2021, salah satunya dengan ditopang pendapatan berbasis fee dan komisi atau fee based income (FBI) dari transaksi mobile banking.
Salah satunya adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. Digital banking Bank CIMB Niaga yaitu OCTOMobile bertumbuh positif dari sisi aktivasi transaksi, baik dari jumlah dan termasuk transaksi finansial.
Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, Lani Darmawan menyatakan bahwa secara tahunan transaksi melalui mobile banking tumbuh sebesar 80% per Juli 2021. Selain itu, Lani juga menjelaskan bahwa dari sisi volume transaksi rupiah juga naik sekitar 55% secara year on year (yoy) per Juli 2021. “Untuk fee based income dari digital juga tumbuh baik secara yoy, yaitu sekitar 70% per Juli 2021,” ujar Lani kepada KONTAN, Selasa (24/8).
Informasi tambahan, Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatan non bunga 18,4% menjadi Rp 2,48 triliun yang terdiri dari FBI yang tumbuh 14,1% menjadi Rp 1,07 triliun, fee transaksi forex dan derivatif naik 1,5% jadi Rp 630 miliar, recovery kredit meningkat 80,3% jadi Rp 288 miliar.
Baca Juga: BI siapkan lima inisiatif mempercepat transformasi digital bank sentral
Beralih ke informasi dari bank lain, PT Bank Tabungan Negara atau BTN yang mencatatkan peningkatan transaksi mobile banking cukup pesat tahun ini. Hal tersebut dilihat dari beberapa indikator yaitu number of user meningkat 25%, number of transaction meningkat 52%, dan transaction of value meningkat menjadi 82% secara year on year (yoy) dibandingkan semester I 2020.
“Peningkatan ini bisa terjadi karena penetrasi terhadap layanan Mobile Banking BTN yang dilakukan sejak tahun 2019 dan juga secara tidak langsung terdorong dampak pandemi COVID-19, dimana masyarakat lebih banyak menggunakan layanan digital,” ujar Direktur Teknologi Informasi BTN, Andi Nirwanto kepada KONTAN, Rabu (25/8).
Bila dibandingkan secara tahunan, pada semester I 2020 dengan semester I 2021, maka Mobile Banking BTN mengalami pertumbuhan sebanyak 31%. Fee pada fitur pembayaran dan pembelian yang menjadi penopang utama antara lain pembayaran dan pembelian Telkomsel, top-up Link Aja, top up Gopay, PLN prepaid & PLN postpaid.
“Target fee based income ini ditargetkan dapat menyumbang 48% dari fee based income digital channel BTN secara keseluruhan,” ujar Andi.
Baca Juga: Gaet TaniHub, Bank Neo Commerce donasikan paket makanan sehat untuk nakes
Strategi BTN mendorong transaksi kanal transaksi di kanal digitalnya ini antara lain dengan melakukan percepatan penambahan fitur, layanan pembayaran, dan layanan pembelian pada Mobile Banking BTN dengan menerapkan proses partnership dan pengembangan aplikasi yang efisien dan efektif.
Selain itu, BTN juga melakukan peningkatan saluran pemasaran digital antara lain search engines (SEO/SEM) display ads, email marketing, pemasaran media sosial & referral, membuat content marketing yang kreatif dan fokus ke segmentasi pengguna yang akan dituju.