Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
PT Bank Pan Indonesia Tbk mengatakan untuk menjaga NPL valas, bank akan selektif dalam memberikan kredit valas.
Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin belum mau merinci industri apa yang mayoritas menyumbang NPL valas bank. “Kredit valas Panin hanya 10% dari total kredit atau Rp 12,1 triliun,” ujar Herwid, kepada KONTAN.
Sampai kuartal 3 2016, NPL valas bank Panin sebesar 10,12% atau turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 12,42%.
PT Bank Bukopin Tbk mengaku sektor tambang menyumbang NPL valas terbesar. “Dengan mulai naiknya harga tambang diharapkan NPL valas ke depan akan membaik,” ujar Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin. Sampai kuartal 3 2016 NPL valas Bank Bukopin sebesar 11,66%.
Sebagai gambaran sampai kuartal 3 2016, dari 10 bank besar, ada 6 bank yang mempunyai NPL Valas di atas 4%. NPL Valas tertinggi dari 10 bank besar dicatat oleh Maybank Indonesia sebesar 13,97%, kemudian disusul Bank Panin (10,12%).
Posisi ketiga ditempati Bank Danamon (8,86%). Kemudian posisi empat lima dan enam masing-masing di tempat oleh CIMB Niaga (7,83%), Bank Permata (4,3%), kemudian BNI (4,08%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News