kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bantu nasabah jaga cash flow, Jenius luncurkan fitur Moneytory


Kamis, 25 Juni 2020 / 14:17 WIB
Bantu nasabah jaga cash flow, Jenius luncurkan fitur Moneytory
ILUSTRASI. Digital Banking Value Proposition and Product Head PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk Irwan Sutjipto Tisnabudi menjelaskan tentang aplikasi Jenius di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/5). PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk mengenalka


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jenius meluncurkan inovasi fitur terbaru yaitu Moneytory. Fitur ini membantu masyarakat digital savvy mengelola cash flow dengan lebih simpel melalui pencatatan pengeluaran dan pemasukan secara otomatis melalui aplikasi Jenius.

Moneytory mencatat pemasukan dan pengeluaran dari transaksi uang masuk dan uang keluar di Saldo Aktif dan Kartu Debit Utama (m-Card).

Baca Juga: Perkuat struktur modal, Bank Capital (BACA) akan rights issue 20 miliar saham

Selain itu, pengguna juga bisa mengetahui ringkasan kondisi finansial secara jelas, mulai dari berapa jumlah pemasukan/pengeluaran, berapa selisih di antara keduanya, dan melihat grafik pengeluaran dengan mudah berdasarkan tanggal dan nominalnya.

Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN menjelaskan, dalam mewujudkan kondisi finansial yang sehat, hal mendasar yang perlu dilakukan adalah mengetahui cash flow yang dimulai dengan pencatatan finansial. Moneytory hadir sebagai personal financial management tool yang membantu pengguna mencatat pengeluaran dan pemasukan secara otomatis melalui aplikasi Jenius.

"Fitur ini kami kembangkan berdasarkan masukan dan feedback dari proses kokreasi dan kolaborasi dengan masyarakat digital savvy Indonesia,” jelas Irwan saat paparan virtual peluncuran Moneytory, Kamis (25/6).

Berdasarkan polling yang dilakukan oleh Jenius melalui Instagram Story dan diikuti oleh 2.619 responden, ditemukan bahwa 6 dari 10 orang mengaku tidak terbiasa mencatat cash flow pribadinya. Alasannya beragam, mulai dari malas/ribet (40,5%), lupa (31%), bingung/tidak terbiasa (16,1%), belum menemukan cara yang efektif (6,3%), dan merasa tidak punya cukup waktu untuk melakukan pencatatan finansial (3,9%).

Baca Juga: Sebanyak 13 manajer investasi jadi tersangka baru kasus Jiwasraya, siapa saja?

Sementara itu, pencatatan finansial merupakan hal mendasar untuk mengetahui kondisi finansial seseorang sehat atau tidak serta membantu dalam perencanaan keuangan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×