kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.104   138,00   0,91%
  • IDX 7.776   -129,12   -1,63%
  • KOMPAS100 1.200   -7,85   -0,65%
  • LQ45 976   -3,36   -0,34%
  • ISSI 227   -2,05   -0,89%
  • IDX30 499   -0,89   -0,18%
  • IDXHIDIV20 601   -0,70   -0,12%
  • IDX80 137   -0,40   -0,30%
  • IDXV30 140   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 167   -0,02   -0,01%

Banyak Instrumen Investasi, Persaingan Perbankan Mencari DPK Kian Sengit


Selasa, 26 September 2023 / 19:57 WIB
Banyak Instrumen Investasi, Persaingan Perbankan Mencari DPK Kian Sengit
ILUSTRASI. Suku bunga deposito berjangka.? Banyak Instrumen Investasi, Persaingan Perbankan Mencari DPK Kian Sengit


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Masyarakat kini tengah dihadapkan banyaknya instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil menarik. Dampaknya, industri perbankan semakin bersaing sengit untuk memperoleh Dana Pihak Ketiga (DPK).

Bank Indonesia mencatat DPK Perbankan per Agustus 2023 hanya tumbuh 6,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.829,5 triliun. Bulan sebelumnya, DPK masih bisa tumbuh 7,2% yoy.

Sedikit berbeda, jumlah aset investasi di C-Best yang dicatat oleh KSEI bisa tumbuh lebih besar sekitar 13,66% yoy menjadi senilai Rp 7.055 triliun. Aset berupa saham masih mendominasi senilai Rp 6.201 triliun dan aset obligasi, baik itu korporasi maupun pemerintah, menyusul dengan senilai Rp 572 triliun.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Kelola Dana Investasi Rp 95,14 Triliun hingga Agustus

Direktur Distribution dan Funding Bank BTN Jasmin menyadari bahwa memang saat ini perlambatan membayangi pertumbuhan DPK perbankan. Di mana, BTN hanya mencatat DPK tumbuh di kisaran 3% hingga 4% menjadi Rp 321 triliun di Agustus 2023.

Menurutnya, salah satu penyebab DPK ini tumbuh melambat karena banyaknya instrumen investasi dengan tawaran kupon yang menarik. Salah satu yang terbaru adalah Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).

Jasmin bilang penerbitan SRBI itu tentu berdampak pada pertumbuhan DPK yang bisa semakin menyusut. Di mana, penerbitan SBN dan sukuk saja sudah memberi pengaruh sama. “SRBI bunganya lebih tinggi dari deposito perbankan,” ujarnya.

Sebagai perbandingan, SRBI mampu menawarkan imbal hasil mencapai di atas 6%. Sementara, di BTN saja bunga deposito masih di bawah kisaran 5,75%.

Baca Juga: Bank Banten Terus Berupaya Jaga Pertumbuhan Simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurutnya, perbankan bisa saja menaikkan bunga deposito agar lebih memiliki daya tarik. Tentu, itu juga memperhatikan likuiditas di tiap bank. “Bunga kita sudah naikkan untuk nasabah-nasabah tertentu bisa 5,5% sampai 5,75%, fresh fund untuk nominal besar,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank DBS Indonesia Minarti bilang pertumbuhan DPK di bank tersebut masih tergolong sehat.

Meski tak menyebut nilai, ia bilang pertumbuhannya mencapai 9% sepanjang tahun ini (ytd) hingga Agustus 2023. “Pertumbuhan DPK lebih banyak di produk deposito berjangka mengikuti arah suku bunga yang meningkat,” ujarnya.

Minarti menambahkan pihaknya bakal senantiasa menjaga kondisi likuiditas dengan seksama dan menghitung kebutuhan likuiditas termasuk dari perkembangan kredit juga.

Baca Juga: Bank-Bank Kecil Berebut Dana Murah Dari Nasabah

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha bilang DPK bank berlogo pita emas tersebut masih tumbuh 9,77% yoy di Agustus 2023, ditopang pertumbuhan giro dan tabungan yang tumbuh 14,44% yoy.

Rudi menyebutkan Bank Mandiri secara aktif terus melakukan langkah strategis peningkatan DPK yaitu melalui layanan digital perbankan dan diferensiasi pricing atas produk dana secara selektif dan terukur. “Untuk mencapai tujuan finansial dengan cost of fund dan risiko likuiditas yang terjaga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×