kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak investor melirik, Bank Amar yakin punya banyak opsi untuk penuhi modal inti


Kamis, 26 Agustus 2021 / 06:30 WIB
Banyak investor melirik, Bank Amar yakin punya banyak opsi untuk penuhi modal inti


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk memastikan akan memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti minimum. Perseroan akan melakukan penambahan modal hingga minimal modal intinya bisa mencapai Rp 2 triliun tahun ini. 

Hingga Juni 2021, bank berkode saham AMAR ini tercatat baru memiliki modal inti sebesar Rp 1 triliun. Vishal Tulsian Presiden Direktur Amar Bank mengatakan, pihaknya telah menerima banyak minat dari investor karena sudah beroperasi sebagai bank digital sejak tahun lalu. 

"Sebagai bank yang terdepan dalam digital banking, kami banyak mendapat minat investor. Jadi kami punya banyak opsi untuk mencukupi permodalan  yang ditetapkan OJK untuk tahun ini dan tahun depan," kata Vishal dalam paparan publik virtual, Rabu (25/8).

Dia menambahkan, kondisi perseroan saat ini  berada dalam kondisi yang cukup baik dalam menyiapkan dan memenuhi persyaratan modal inti hingga Rp 3 triliun pada akhir 2022. 

Baca Juga: Peringati Hapernas, BTN gelar akad KPR Massal untuk 7.500 debitur

Bank Amar beroperasi sebagai bank digital lewat dua platfom andalannya yakni Tunaiku sebagai platform pinjaman online dan Senyumku sebagai platfom digital banking.  

Tunai telah hadir sejak tahun 2014 yang menjadikan Bank Amar sebagai bank pertama yang melakukan penyaluran kredit lewat online.  Sementara Senyumku diluncurkan perseroan pada Agustus 2020. 

Abraham C Lumban Batu EVP Retail Banking Bank Amar mengatakan, pengembangan Senyumku akan dititikberatkan pada mempermudah akses kepada nasabah. " Kami akan meningkatkan agar proses registrasi semakin mudah. Selanjutnya akan dikembangkan agar terjadi seamless integration antara Senyumku dan Tunaiku sehingga nasabah Senyumku bisa memiliki akses langsung ke Tunai dan sebaliknya," jelasnya. 

Perseroan saat ini juga sedang mengembangkan fitur pembayaran QRIS di Senyumku. Selain itu, dalam pengembangan Tunaiku dan Senyumku, Bank Amar akan memastikan sisi security dengan mengikuti regulasi dan mengaplikasikan teknologi berdasarkan best practise.

Baca Juga: Bankir optimistis fee based income dari kanal digital terus merangkak naik

R. Eka Banyuaji Direktur SME, Korporasi dan Operasional Bank Amar mengatakan, pendanaan Bank Amar masih tumbuh sangat baik selama Pandemi Covid-19. Dengan keluarnya aturan OJK terkait bank digital, perseroan akan mendorong pendanaan secara digital lewat platform Senyumku. 

"Pada kuartal III dan IV tahun ini, kami akan lakukan penguatan Senyumku sehingga pada tahun 2022 nanti kami sudah bisa bersaing dengan bank digital yang lain," katanya. 

Hingga Juni 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Amar telah didominasi dari dana ritel yakni 69%. Perseroan akan terus mendorong dana ritel ini lewat Senyumku agar likuiditas perseroan tetap terjaga apabila dihadapkan dengan tekanan seperti pandemi saat ini 

Sementara untuk mendorong penyaluran kredit, Bank Amar akan fokus menyasar UMKM. Caranya dengan terus mengembangkan fitur-fitur baru pada Tunaiku serta bekerjasama dengan lembaga lain seperti fintech dan koperasi.

Per Juni 2021, kinerja Bank Amar tercatat melambat. Perseroan hanya membukukan laba bersih Rp 3,6 miliar. Turun dari Rp 20,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersih dari Rp 325,5 miliar menjadi Rp 170,78 miliar.

Pembiayaan perseroan tercatat Rp 1,85 triliun, turun tipis dari Rp 1,94 triliun per Juni 2020. Namun, DPK bank ini tumbuh signifikan hingga 29% year on year (YoY) dari Rp 1,17 triliun triliun. Sehingga asetnya meningkat dari Rp 3,11 triliun menjadi Rp 3,98 triliun. 

Selanjutnya: BI siapkan lima inisiatif mempercepat transformasi digital bank sentral

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×