kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Banyak Pekerjaan Rumah, OJK Fokus Memperbaiki Sektor Perbankan pada 2024


Selasa, 20 Februari 2024 / 17:17 WIB
Banyak Pekerjaan Rumah, OJK Fokus Memperbaiki Sektor Perbankan pada 2024
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank Mandiri Kemayoran Jakarta, Rabu (14/12/2022). Banyak Pekerjaan Rumah, OJK Fokus Memperbaiki Sektor Perbankan pada 2024.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjalani tahun 2024, pekerjaan rumah tentu masih membayangi sektor perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah menyiapkan beberapa strategi yang menjadi fokus di tahun ini.

Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah terkait penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mengingat, beberapa waktu lalu ditemukan adanya penyelewengan yang terjadi dalam penyaluran KUR karena dinilai tidak tepat sasaran.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang bahwa terkait penyaluran KUR ini tidak hanya melihat kesiapan bank sebagai penyalur. Melainkan, perlu dilihat juga dari sisi nasabah yang menjadi penerima KUR.

Baca Juga: ULaMM Tawarkan Pembiayaan Modal Secara Konvensional dan Syariah

Ia menegaskan bahwa selama ini pihaknya telah bekerjasama dengan kementerian terkait seperti Kementerian Koperasi-UKM serta Kementerian Perekonomian, harapannya penyaluran KUR berjalan seperti seharusnya.

”Kalau ada yang kurang sesuai, tentu kita melakukan penyesuaian,” ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024, Selasa (20/2).

Dian pun memastikan pada tahun ini ada beberapa yang disempurnakan tak hanya tentang KUR, namun secara luas untuk kredit UMKM. Adapun, penyempurnaan mulai dari sistem pengawasan hingga kemudahan akses seperti penggunaan credit scoring.

Baca Juga: Bank BTPN Bantu Nasabah Korporasi Transisi Menuju Ekonomi Hijau melalui ESG Deposit

Selain itu, Dian juga mengungkapkan perbaikan akan dilakukan untuk sektor BPR. Hal tersebut juga sudah terlihat dengan ada empat BPR yang dicabut izinnya saat 2024 belum genap dua bulan berjalan.

Ia bilang tak lama lagi pihaknya bakal meluncurkan peta jalan untuk pengembangan BPR. Salah satu yang bakal ditegaskan adalah tidak boleh lagi ada pemegang saham yang memiliki lebih dari satu BPR.

”Saat ini juga sudah ada BPR yang mengajukan untuk IPO, tapi kita mesti bikin dulu aturannya,” ujarnya.

Baca Juga: Peluang Besar BTN Dorong Ekonomi Syariah, Tapi Jangan Sampai Salah Langkah

Terakhir, fokus pada penguatan perbankan syariah juga menjadi program OJK lainnya. Tak hanya terkait konsolidasi, Dian juga mendorong perbankan syariah ini memberikan produk yang memang unik dan tak sama dengan produk bank konvensional.

”Ini untuk mengakselerasi penetrasi perbankan syariah di Indonesia,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×