Reporter: Fransiska Firlana |
JAKARTA. Niat Bank Mandiri melelang aset debitur bandel bernama perusahaan perkebunan kelapa sawit Benua Indah Group masih menghadapi jalan terjal. Direktur Tresuri dan International Banking Bank Mandiri Thomas Arifin mengatakan, meski banyak investor yang berminat mengikuti lelang, tapi banyak di antara mereka yang akhirnya mengundurkan diri.
Menurut hitungan Thomas, sebenarnya sudah ada enam hingga tujuh investor yang berminat. "Tapi, setiap ada investor datang selalu mendapat masukan-masukan negatif. Itulah yang akhirnya membuat mereka mundur," ujar Thomas, Jumat (24/9).
Sayang, Thomas enggan membeberkan masukan negatif apa yang membuat para investor mundur. Hanya, menurut dia, adanya ganggungan dari pihak lain membuat investor selalu merasa aset BIG masih dalam sengketa. Padahal masalah sudah selesai.
Berdasarkan catatan KONTAN, beberapa perusahaan yang berminat membeli adalah PT Gozco Plantions Tbk (GZCO) dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNTR).
Menurut catatan Mandiri, Benua Indah memiliki utang sebesar Rp 480,7 miliar, yang terdiri dari utang pokok senilai Rp 240,7 miliar dan sisanya berupa bunga. Mandiri sudah menyerahkan penanganan lelang aset Benua Indah kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) pada 12 April 2005.
Namun, Benua Indah mengatakan kredit macetnya tidak sebesar itu. Lagipula, hal tersebut terjadi karena faktor force majeur, seperti kasus Golden Key Group, badai krisis moneter 1998, serta gangguan alam. Benua Indah juga bersedia menyelesaikan utang-utangnya kepada Mandiri, dan menolak pelelangan aset.
Kendati begitu, Bank Mandiri terus mencari calon investor baru. "Harus ada keterbukaan informasi dan kerelaan dari pemilik. Kami saat ini tidak sekadar menunggu investor, tapi terus mengundang investor strategis. Kalau ada investor berminat, kami terbuka dan juga mengizinkan mereka survei," paparnya.
Ia berharap, pelelangan aset Benua Indah bisa selesai tahun ini. "Kalau tidak bisa terlaksana, artinya kami tidak bisa menolong petani-petani plasma di sana," ujar dia.
Mandiri juga sedang membicarakan pelelangan aset Domba Mas dengan calon investor. "Harapannya selesai tahun ini dan masuk laporan keuangan 2010," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News