kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bapepam-LK: Tingkatkan RBC Tabarru


Selasa, 15 Mei 2012 / 08:05 WIB
Bapepam-LK: Tingkatkan RBC Tabarru
ILUSTRASI. Salah satu manfaat madu adalah digunakan sebagai cara mengatasi wajah berminyak.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pejabat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengingatkan, pelaku industri asuransi syariah segera meningkatkan solvabilitas atau risk based capital (RBC) dana tabarru (premi asuransi syariah) menjadi 15% pada akhir tahun ini. RBC dana tabarru adalah selisih antara jumlah kekayaan yang diperkenankan dari dana tabarru, dikurangi dengan kewajiban (klaim).

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 11/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah, dana tabarru pada tahun lalu sebesar 5%. Kemudian, dana tabarru pada akhir tahun ini harus meningkat menjadi 15% dan akhir 2014 minimal 30%.

Keberadaan dana tabbaru ini penting demi mengantisipasi risiko kerugian yang bisa timbul akibat deviasi dalam pengelolaan kekayaan. Hal ini mengingat, nilai kekayaan bisa saja turun karena kondisi pasar yang labil. Penurunan kekayaan bisa menggangu kinerja perusahaan dalam membayar klaim.

Isa Rachmatarwata, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK menjelaskan, asuransi syariah mendapat kelonggaran di bidang RBC daripada asuransi konvensional.

Asuransi konvensional harus memiliki RBC sebesar 120%. "RBC asuransi syariah memang masih kecil, tapi itu akan dinaikkan secara bertahap," terang Isa, usai acara Syariah International Conference, Senin (14/5).

Kenaikan RBC tidak bisa secara besar-besaran. Hal ini mengingat, industri asuransi syariah masih kecil.

Srikandi Utami, VP Head Shariah Sun Life Financial Syariah, berkata, memiliki RBC dana tabarru kurang dari 5% pada kuartal I 2012. Namun, pihaknya siap meningkatkan RBC sesuai ketentuan tahun ini.

Menurut Srikandi, peningkatan RBC itu bisa dengan cara memperbesar penguasaan pasar. Semakin besar penetrasi pasar, perolehan dana tabarru bakal meningkat. Dengan meningkatnya dana tabarru, pemegang saham pun siap menyuntikkan modal.

Oleh karena itu, manajemen Sun Life Financial Syariah bakal agresif memasarkan produk syariah pada tahun ini. Mereka juga berencana meluncurkan produk baru serta memperluas jalur pemasaran via bank. Sayangnya, Srikandi enggan memaparkan rencana bisnis ini.

M. Shaifie, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (ASSI), mendorong, seluruh anggotanya memenuhi ketentuan RBC. Menurutnya, salah satu cara memperbesar RBC adalah dengan menambah modal. "Selain itu, bisa juga dengan menekan klaim," ujar Shaifie.

Catatan saja, Industri asuransi syariah di Indonesia berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Total pendapatan premi bruto asuransi syariah per akhir Desember 2011 mencapai Rp 4,97 triliun, meningkat sekitar 10 kali lipat dibandingkan pada awal kemunculan asuransi syariah tahun 2006.

Saat ini, pangsa pasar asuransi syariah di produk asuransi jiwa baru 4% dan asuransi umum 3,5%. Targetnya, pangsa itu naik menjadi 5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×