Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih memendam obsesi mengakuisisi dua lembaga keuangan non-bank. Tahun lalu, rencana ini gagal terealisasi. "Kami tengah mempertimbangkan sinergi yang bisa dilakukan dan yang bisa saling melengkapi dengan bisnis yang sudah ada (existing),” ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali. Manajemen BRI sangat berharap ekspansi ke bisnis sekuritas bisa terwujud tahun ini.
Tahun lalu, BRI sempat menawar Bahana Sekuritas, perusahaan sekuritas pelat merah dan Samuel Securities. Namun, proses pembelian terhambat lantaran Bahana mengalami kesulitan modal.
Tidak hanya itu, Bahana hanya dapat dijual satu paket dengan induknya, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.
Sebagai ganti, BRI mengincar sekuritas lain. "Prosesnya akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dalam keterbukaan informasi," imbuh Ali.
Soal sumber dana, Direktur Utama BRI Sofyan Basir menegaskan kesiapannya. BRI akan memaksimalkan kas internal dan tidak menggunakan obligasi rekapitalisasi sebagai alat bayar. "Kami sediakan tunai," imbuh Sofyan.
Catatan saja, dua bank BUMN lain, yaitu Bank Mandiri dan Bank BNI sudah lebih dahulu memiliki sekuritas. Mereka, kini, tengah mengembangkan bisnis mereka di pasar modal. Bank Mandiri mengendalikan Mandiri Sekuritas, sementara BNI memiliki BNI Securities.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News