kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BCA akui fintech jadi tantangan mengumpulkan pendapatan fee


Rabu, 04 Juli 2018 / 19:45 WIB
BCA akui fintech jadi tantangan mengumpulkan pendapatan fee
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang Bank BCA


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan, tahun ini pihaknya tak mengincar spesifik pertumbuhan pendapatan berbasis komisi alias fee based income.

Direktur BCA Santoso Liem mengatakan pihaknya memang tengah mengembangkan produk perbankannya untuk menggenjot pertumbuhan pendapatan fee. Salah satunya antara lain mengedepankan fungsi pengelolaan dana nasabah tajir atau wealth management dan solusi finansial lainnya.

Hal ini dilakukan BCA selain untuk menggenjot pendapatan fee agar dapat bersaing dengan perusahaan teknologi finansial (tekfin) yang tengah populer menawarkan kredit sampai fitur pembayaran di kalangan masyarakat saat ini.

"Banyak layanan pembayaran yang dulu di bank, beralih ke tekfin seperti pembayaran listrik, pulsa Handphone dan lain-lain," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7).

Menurut BCA, tekfin saat ini tengah menjadi perhatian khusus bagi perseroan. Oleh karenanya ke depan bank swasta terbesar di Indonesia ini akan fokus ke layanan perbankan yang tidak dimiliki tekfin.

"Bank harus memperkuat fungsi utamanya sebagai intermediasi, payment dan lain-lain. Supaya bank bisa memberikan layanan yang lebih kompetitif dan dipercaya," imbuhnya.

Adapun, sejauh ini mesin penggerak pendapatan fee atau komisi di BCA antara lain masih didominasi oleh tiga produk. Pertama, administrasi biaya bulanan tabungan BCA (Tahapan BCA). Kedua kartu kredit, dan terakhir bisnis tresuri perseroan. 

"Target fee based income masih bagus, tahun ini masih memadai," imbuhnya. Pendapatan fee memang menjadi salah satu tumpuan bagi BCA untuk memupuk laba selain dari pendapatan dari bunga kredit.

Sebagai catatan, dalam laporan keuangan BCA sampai bulan Mei 2018 total pendapatan operasional selain bunga yang terkumpul mencapai Rp 8,28 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan 13,84% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan Mei 2017 sebesar Rp 7,27 triliun. 

Bila dirinci dari laporan keuangan, komisi/provisi/fee dan administrasi masih menyumbang pendapatan non bunga terbesar mencapai Rp 4,56 triliun, tumbuh 13,22% secara yoy. 

Adapun, per akhir Mei 2018 BCA berhasil memperoleh laba bersih mencapai Rp 8,68 triliun, capaian tersebut tumbuh 4,31% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 8,32 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×