Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Kinerja tersebut berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen senilai Rp 2,63 triliun, turun dari Rp 3,04 triliun di akhir 2019 lalu. Kemudian dari pendapatan sewa pembiayaan Rp 16,89 miliar atau turun dari sebelumnya Rp 22,19 miliar.
Selanjutnya denda pendapatan lain-lain Rp 433,02 miliar pada 2020 turun dari Rp623,88 miliar di 2019. Penerimaan atas piutang yang dihapus bukukan Rp 11,62 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 9,32 miliar.
Laba penjualan aset tetap tercatat anjlok menjadi Rp 1,2 miliar pada 2020 dari tahun sebelumnya Rp 12,06 miliar. Kemudian pendapatan bunga naik menjadi Rp 9,5 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 2 miliar. Serta bagian atas laba bersih entitas asosiasi senilai Rp 33,01 miliar atau turun dari Rp42,56 miliar pada 2019.
Beban total perusahaan sepanjang 2020 lalu mencapai Rp 1,57 triliun atau naik dari sebelumnya Rp 1,47 triliun di akhir 2019.
Beban perusahaan terdiri dari gaji tunjangan karyawan Rp494,42 miliar pada tahun 2020 turun dari Rp 504,66 miliar pada 2019. Beban umum administrasi Rp 441,98 miliar turun dari Rp 611,25 miliar. Beban bunga senilai Rp 129,70 miliar turun dari Rp 136,38 miliar.
Sementara itu cadangan kerugian penurunan nilai piutang Rp 421,73 miliar naik dari Rp 167,41 miliar. Penyusutan aset tetap senilai Rp 75,41 miliar naik dari Rp 38,27 miliar. Serta amortisasi perangkat lunak Rp 12,20 miliar turun dari Rp 16,78 miliar. Dengan kinerja tersebut, terlihat bahwa nilai aset perusahaan alami penurunan menjadi Rp 8,53 triliun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,87 triliun.
Selanjutnya: Terbantu restrukturisasi, BCA Finance catat rasio NPF sebesar 1,17% pada akhir 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News