Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan bersaing ketat dalam mempertahankan kinerja laba bersih. Tahun lalu, PT BCA Finance masih mampu mempertahankan pertumbuhan laba di tengah sengitnya persaingan.
Mengutip laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2016, perusahaan dengan kode emiten BCAF ini membukukan pembiayaan sebesar Rp 30,52 triliun. Angka ini tumbuh 6% dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp 28,8 triliun.
Penyaluran pembiayaan ini meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan juga anjak piutang. Di sisi lain, laba bersih tahun berjalan perusahaan berlogo biru ini tumbuh lebih pesat yakni 8,7% dibanding akhir tahun 2015 menjadi Rp 1,13 triliun. Pencapaian laba bersih ini sedikit melampaui target BCA Finance sebesar Rp 1,1 triliun.
Roni Haslim, Presiden Direktur PT BCA Finance mengaku tidak muluk-muluk dalam menetapkan target. “Target pembiayaan baru (new booking) pada tahun ini diharapkan tumbuh 10% dibanding tahun lalu. Sementara target laba diharapkan tumbuh 5%,” terang Roni.
Sementara dari sisi aset, BCA Finance mencatatkan pertumbuhan sebesar 19,5% menjadi Rp 8,15 triliun. Kenaikan aset ini disumbang oleh peningkatan piutang pembiayaan konsumen, piutang pihak berelasi, piutang lain-lain dan aset lain-lain pihak ketiga, pertumbuhan aset tetap.
Saat ini portofolio pembiayaan BCA Finance terdiri atas 70% mobil baru dan sisanya 30% merupakan pembiayaan mobil bekas. Dari sisi pembiayaan, lebih dari 90% merupakan pembiayaan mobil penumpang (passanger). Sisanya sekitar 10% adalah pembiayaan mobil niaga (komersial).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News