kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

BCA kantongi Rp 1,5 triliun saat libur Lebaran


Senin, 12 Agustus 2013 / 17:48 WIB
BCA kantongi Rp 1,5 triliun saat libur Lebaran
ILUSTRASI. Warga menggunakan payung saat hujan di jembatan penyeberangan orang bertema Kapal Pinisi di Karet, Sudirman, Jakarta, Jumat (11/3/2022). Cuaca besok di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. KONTAN/Fransiskus Simbolon.


Reporter: Marti Riani Maghfiroh | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Bank Central Asia (BBCA) mencatat setoran tunai senilai Rp 1,5 triliun dari nasabah saat hari pertama cuti bersama Hari Raya Idul Fitri. Dana Pihak Ketiga (DPK) itu sebagian besar merupakan setoran dari nasabah yang berstatus pengusaha.

“Libur panjang kemarin kami kan Senin-Selasa (5-6 Agustus) tetap buka. Di satu hari pertama saja dan hanya di Jabodetabek sudah ada Rp 1,5 triliun setoran tunai“ ungkap Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta pagi tadi (12/8).

Meski tak menyebutkan nilai gross tabungan yang diterima BCA dari nasabah khususnya para pengusaha ritel itu, Jahja mengklaim, hal tersebut sebagai tanda, bahwa daya beli masyarakat tetap tinggi saat inflasi yang melonjak. “Itu hasil penjualan-penjualan ritel. Nah itu tadi nilai bersih sesudah dipotong jumlah uang yang diambil (nasabah ),“ tambahnya.

Jahja berspekulasi, dugaan adanya kenaikan daya beli itu dipengaruhi oleh kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) yang diterima masyarakat awal tahun lalu. Jahja mengaku optimistis dengan kenaikan upah buruh tersebut, walaupun biaya operasional perusahaan naik karena kenaikan UMR dan juga inflasi yang terjadi setelahnya.

Menurut Jahja, laba bersih BCA tetap akan membaik karena disokong oleh bertambahnya kredit yang disalurkan, sehingga turut mengerek Net Interest Margin (NIM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×