kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BCA: LTV dilonggarkan, KPR bisa tumbuh 2%


Senin, 23 Mei 2016 / 17:33 WIB
BCA: LTV dilonggarkan, KPR bisa tumbuh 2%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perbankan ingin Bank Indonesia (BI) mewujudkan kajian pelonggaran porsi pembiayaan bank atau loan to value (LTV) untuk kredit pemillikan rumah (KPR). Pasalnya, pelonggaran LTV akan meningkatkan permintaan KPR, karena debitur tak perlu membayar uang muka atau down payment (DP) tinggi.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyampaikan, pihaknya mendukung relaksasi aturan LTV pada KPR karena perlambatan ekonomi menyebabkan orang terasa berat membayar 20%-30% uang muka. Selain itu, properti sebagai sektor yang dapat mendukung sektor lain sepertri konstruksi, barang dan jasa.

Lanjutnya, jika BI kembali melonggarkan LTV untuk KPR dengan rasio LTV 90% dan DP 10%, maka ada potensi kenaikan kredit perumahan sebesar 1%-2%. Hal ini tercermin dari pelonggaran LTV pada tahun 2015. “Perbankan akan mencatat pertumbuhan KPR minimal 10%,” kata Jahja, Senin (23/5).

Tanpa menyebutkan angka, Direktur Konsumer PT Bank Mandiri Tbk Hery Gunardi menyampaikan, rencana pelonggaran LTV akan memberikan dampak positif bagi industri kredit perumahan yang sedang lesu. Misalnya, nasabah akan terasa ringan dalam membayar uang muka di tengah pendapatan yang lambat.

Seperti sebelumnya, relaksasi LTV akan terasa empat hingga enam bulan setelah kebijakan itu berlaku. Tentunya, pertumbuhan KPR sangat tergantung dari jenis relaksasi LTV. “Mendengar kabar itu, Bank Mandiri belum berencana merevisi target pertumbuhan KPR di tahun 2016,” ucapnya.

Informasi saja, tren pertumbuhan KPR terus melambat. Data terakhir kredit properti tumbuh 11,4% atau senilai Rp 623,8 triliun per Maret 2016. Rinciannya, KPR dan KPA hanya tumbuh 8,0% atau senilai Rp 345,9 triliun, kredit konstruksi tumbuh 14,2% atau senilai Rp 170,1 triliun dan kredit real estate naik 18,9% atau senilai Rp 107,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×