kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BCA: Peluang Pembiayaan ke Sektor Ekonomi Hijau di 2022 Masih Terbuka


Selasa, 22 Maret 2022 / 17:01 WIB
BCA: Peluang Pembiayaan ke Sektor Ekonomi Hijau di 2022 Masih Terbuka
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk melihat potensi energi baru dan terbarukan (EBT) masih sangat besar. 

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mencermati Indonesia dapat menuai manfaat ekonomi yang luar biasa dengan beralih ke ekonomi rendah karbon dalam jangka panjang.

"Ke depan, prospek kredit berkelanjutan BCA di tahun 2022 cukup baik dan masih banyak peluang pembiayaan ke sektor ekonomi hijau. Tidak ada sektor khusus yang dibidik, BCA membuka kesempatan untuk pembiayaan ke seluruh sektor ekonomi hijau," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/3).

Data Bappenas menunjukan 43% pengurangan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 berkontribusi pada peningkatan PDB 6% per tahun hingga tahun 2045. 

Vera menyebut BCA semakin memperkuat komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Baca Juga: Bankir Menilai Kredit ke Sektor EBT Tetap Prospektif Tahun Ini

Pada 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp 154,4 triliun atau naik 20,9% yoy, jauh di atas target pertumbuhan 5,5%. Nilai ini berkontribusi 24,8% bagi total portofolio kredit, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah, hingga efisiensi energi.

Inovasi digital, baik dalam pengembangan produk maupun operasional, telah mengakselerasi BCA menuju kegiatan yang ramah lingkungan. 

BCA melihat adanya penurunan emisi karbon di tahun 2021 karena pergeseran signifikan pola transaksi nasabah dari kantor cabang fisik ke saluran online. 

Inisiatif penting lainnya termasuk penerapan bangunan hijau/ramah lingkungan (green building) serta mempromosikan efisiensi energi dan praktik terbaik untuk pengelolaan limbah. 

"Saat ini kami memiliki 71 kantor dengan fitur green building. Bahkan gedung BCA Foresta telah memperoleh sertifikat greenship gedung terbangun v.1.1 peringkat Platinum dari Green Building Council Indonesia," tutur Vera.

BCA juga mengolah sampah elektronik untuk perangkat yang sudah tidak digunakan lagi. Sebanyak 4,4 ton limbah mesin Electronic Data Capture (EDC) didaur ulang dengan hanya sekitar 5% komponen yang berakhir di TPA. Limbah kartu tidak terpakai sekitar 1 ton diolah kembali menjadi paving block untuk gedung perkantoran BCA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×