kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BCA salurkan kredit ke korporasi dengan imunitas tinggi saat corona, ini maksudnya


Selasa, 14 Juli 2020 / 15:09 WIB
BCA salurkan kredit ke korporasi dengan imunitas tinggi saat corona, ini maksudnya
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 akan berada di kisaran 5-5,4 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pandemi corona menyebabkan industri perbankan lebih selektif dan hati-hati menyalurkan kredit.  Begitu juga Bank Central Asia (BCA).. Bank milik Grup Djarum ini amat hati-hati memilih perusahaan yang akan mendapat kucuran kredit.

Dari sisi sektor, juga tak semua sektor bagus mendapat kucuran kredit. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mencontohkan proyek infrastruktur pemerintah yang bersifat jangka panjang sebagai salah satu sektor yang masih biisa dibiayai. "Selama di lapangan dibolehkan ada pekerjaan, kita terus dukung. Infrastruktur biasanya membangun  jalur baru, jalan  tol, power plant," ujar Jahja, dalam BCA Virtual Editor Meeting, Senin, (13 /7)

Sektor makanan tentu menjadi favorit, seperti mie instan. "Saya yakin produksi bakal besar. Produsen makanan, bahan pokok, pasti akan sangat dibutuhkan. Kami support modal kerja atau kredit investasi," terang Jahja.

Bisnis kesehatan juga menjadi pantauan. Tapi tetap harus memililah per perusahaan. Jahja memberikan contoh saat awal Covid-19, rumahsakit (RS) penuh sesak. Tapi begitu ada Wisma Atlet dan RS daerah atau atau pemerintah siap, jumlah penyebaran pasien jadi merata. 

“Bisnis yang survive itu yang punya imunitas. Ibarat orang tanpa gejala (OTG) itu punya imunitas tinggi,” kata Jahja. Apa maksudnya?

Seperti yang kita tahu   sejumlah sektor seperti pariwisata, perhotelan, restoran,  tengah terguncang selama pandemi. Nah, menurut Jahja di antara  sektor-sektor terpuruk itu masih ada debitur atau korporasi yang mampu  bertahan.  "Sektor itu bukan berarti  tidak diberi kredit sama sekali. Tergantung debiturnya, tidak bisa disamaratakan,” tegas Jahja. 

Ia mengambil contoh, sebuah hotel dengan reputasi bagus. Di masa normal terbukti mencatat tingkat okupansi tinggi. Rupanya mempunyai bisnis lain yang menyumbang pendapatan cukup besar. Nah, yang seperti tetap dianggap layak bank untuk dibiayai kredit. "Jika mereka butuh untuk renovasi yang sifatnya rutin, tetap kita support,” kata Jahja. 

Bank juga memperhatikan sejumlah potensi dari perusahaan itu. BCA melihat satu per satu nasabah. Dan sekali lagi tak terpaku pada sektor tertentu. 

Direktur BCA,  Subur Tan menambahkan, sektor tekstil dan produk tekstil. Tak semuanya stop. Ma;aj ada yang bertahan dengan membuat maskeratau alat pelindung diri. Begitu juga sektor properti. Betul, properti gedung terpengaruh ntaran marak bekerja dari rumah atau work from home atau WFH.

Tapi real estat mulai bisa jalan. “First eveloper mulai jualan. Ini masalah confident,” kata Subur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×