Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) tetap akan aktif terlibat untuk penyaluran kredit dengan skema sindikasi untuk proyek-proyek bernilai jumbo dan membutuhkan tenor panjang.
Meski begitu, bank swasta terbesar di tanah air ini tidak mematok target dalam menyalurkan kredit patungan itu.
Baca Juga: Sebentar lagi, SIM bisa dipakai sebagai uang elektronik
Direktur BCA Rudy Susanto mengatakan, kredit sindikasi merupakan sarana untuk memberikan pinjaman kepada nasabah dalam jumlah besar dan butuh tenor panjang.
"Jadi kami tidak pernah buat target sindikasi. Kami akan melakukan sindikasi kalau jumlahnya besar dan tidak mungkin kami biayai sendiri." ujarnya di Jakarta, Rabu (22/8).
Sepanjang Januari-Juni 2019, BCA telah terlibat dalam kredit sindikasi senilai Rp 106 triliun yang disalurkan ke sektor jalan tol, kelistrikan, dan properti. Dari total itu, perseroan berpartisipasi sebesar Rp 25,5 triliun atau sekitar 24% dari keseluruhan.
Baca Juga: BNI salurkan kredit sindikasi Rp 32,8 triliun hingga Juli 2019, ini daftar proyeknya!
Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra bilang, perusahaannya akan terus aktif terlibat sebagai sole arranger ataupun joint arranger bersama dengan bank atau lembaga keuangan lainnya dalam sindikasi.
Saat ini, likuiditas BCA masih cukup longgar dengan LDR di level 80%. Meski begitu, perseroan tidak akan terlalu agresif dalam mengejar pertumbuhan kredit karena kondisi ekonomi global masih melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News