kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BCA salurkan kredit lewat sindikasi sebesar Rp 25,5 triliun di paruh pertama


Kamis, 22 Agustus 2019 / 18:06 WIB
BCA salurkan kredit lewat sindikasi sebesar Rp 25,5 triliun di paruh pertama
ILUSTRASI. Layanan nasabah perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) tetap akan aktif terlibat untuk penyaluran kredit dengan skema sindikasi untuk proyek-proyek bernilai jumbo dan membutuhkan tenor panjang.

Meski begitu, bank swasta terbesar di tanah air ini tidak mematok target dalam menyalurkan kredit patungan itu.

Baca Juga: Sebentar lagi, SIM bisa dipakai sebagai uang elektronik

Direktur BCA Rudy Susanto mengatakan, kredit sindikasi merupakan sarana untuk memberikan pinjaman kepada nasabah dalam jumlah besar dan butuh tenor panjang.

"Jadi kami tidak pernah buat target sindikasi. Kami akan melakukan sindikasi kalau jumlahnya besar dan tidak mungkin kami biayai sendiri." ujarnya di Jakarta, Rabu (22/8).

Sepanjang Januari-Juni 2019, BCA telah terlibat dalam kredit sindikasi senilai Rp 106 triliun yang disalurkan ke sektor jalan tol, kelistrikan, dan properti. Dari total itu, perseroan berpartisipasi sebesar Rp 25,5 triliun atau sekitar 24% dari keseluruhan.

Baca Juga: BNI salurkan kredit sindikasi Rp 32,8 triliun hingga Juli 2019, ini daftar proyeknya!

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra bilang, perusahaannya akan terus aktif terlibat sebagai sole arranger ataupun joint arranger bersama dengan bank atau lembaga keuangan lainnya dalam sindikasi.

Saat ini, likuiditas BCA masih cukup longgar dengan LDR di level 80%. Meski begitu, perseroan tidak akan terlalu agresif dalam mengejar pertumbuhan kredit karena kondisi ekonomi global masih melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×