Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, likuiditas perbankan syariah semakin melonggar di akhir tahun 2017. Dana di bank melimpah dan belum tersalurkan kepada pembiayaan.
Tercatat financing to deposit ratio (FDR) perbankan syariah per Desember 2017 sebesar 79,65%, lebih rendah dari tahun lalu 85,99%. Ada pun, semakin rendah rasio FDR maka likuiditas semakin longgar.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah), John Kosasih berpendapat, ini disebabkan karena pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di atas pertumbuhan pembiayaan.
“Per Desember 2017 pertumbuhan DPK perbankan syariah 19,8% year on year sementara pembiayaan hanya 15% yoy, sehingga mempengaruhi turunnya rasio FDR. Untuk bank umum syariah sendiri pertumbuhan DPK 15% yoy sementara pembiayaan tumbuh 7%. Hal itu tentu saja membuat likuiditas semakin longgar,” jelas John kepada Kontan.co.id, Jumat (2/3).
Lesunya pembiayaan ditahun lalu menjadi penyebab longgarnya likuiditas. Tahun ini diharapkan likuiditas dapat semakin baik dengan moncernya pertumbuhan pembiayaan. BCA Syariah sendiri menjaga rasio FDR di level 85% hingga 90%.
“Kami berharap yang terbaik, saat ini FDR kami sekitar 88%,” ungkap John.
Sekadar informasi, sebelumnya BCA Syariah telah menargetkan pertumbuhan pembiayaan dan DPK tahun 2018 di kisaran angka 15% sampai 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News