kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BCA Tak Ada Rencana Gratiskan Biaya Transfer BI-Fast, Ini Alasannya


Minggu, 11 September 2022 / 14:28 WIB
BCA Tak Ada Rencana Gratiskan Biaya Transfer BI-Fast, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Bank Central Asia Tbk (BCA) tidak punya rencana menggratiskan biaya tranfer BI-Fast hingga saat ini.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tidak punya rencana menggratiskan biaya tranfer BI-Fast hingga saat ini. Saat ini, BCA menerapkan biaya sesuai yang ditetapkan Bank Indonesia (BI), yakni maksimal Rp 2.500.

Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman mengatakan, pihaknya tidak punya rencana menggratiskan biaya BI-Fast karena BCA juga telah berinvestasi membangun infrastruktur untuk bisa terhubung ke sistem pembayaran BI-Fast.

Apalagi, tidak ada aturan BI untuk menggratiskan layanan tersebut. "Kami tidak ada rencana menggratiskan biaya BI-Fast hingga saat ini.  Kami mengikuti aturan BI," ujar Haryanto, Jumat (9/9).

Selain untuk investasi awal membangun infrastruktur untuk terhubung ke BI-Fast, bank juga masih harus mengeluarkan biaya  perawatan untuk menjaga dan memastikan infrastruktur tersebut berjalan dengan baik dan aman.

Baca Juga: Perbankan Berlomba-lomba Cari Strategi Genjot Dana Murah

Namun, jika BI mengatur untuk menurunkan biaya BI-Fast dari level yang ada saat ini, Haryanto bilang, pihaknya akan mengikuti aturan tersebut.

Tarif BI-Fast memang lebih murah dari transfer online, yakni hanya dikenakan sebesar maksimal Rp 2.500. Bank Indonesia (BI) membebankan biaya kepada peserta sebesar Rp 19, sedangkan sisanya Rp 2.481 akan menjadi pendapatan bank sebagai issuer/pengirim.

Direktur BCA Santoso Liem mengungkapkan, hingga Juni 2022, BCA telah memproses 67 juta transaksi BI-Fast dengan nilai Rp 271 triliun. Jika dikalikan dengan pendapatan bank sebesar Rp 2.481 per transaksi maka pendapatan fee yang diraup BCA dari transaksi BI-Fast sepanjang semester I telah mencapai sekitar Rp 166,2 miliar.

Namun, saat ditanya soal investasi yang digelontorkan BCA untuk membangun connector untuk terhubung ke infratruktur BI-Fast, Santoso tidak memberikan jawaban.

Ia hanya mengatakan, biaya connector sudah masuk dalam biaya pengembangan dan pemeliharaan sistem yang dicadangkan BCA setiap tahunnya.

BCA melihat kehadiran BI-Fast merupakan inisiatif dari Bank Indonesia yang akan membuat sistem pembayaran Indonesia semakin maju, modern dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Baca Juga: Potensi Penurunan Biaya Transfer BI-Fast Semakin Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×