Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dugaan kebocoran data kembali terjadi di industri perbankan. Terbaru, beredar informasi yang menyebutkan data kartu kredit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dijual dalam salah satu situs penjualan data.
Menanggapi hal tersebut, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menepis adanya kebocoran data terkait kartu kredit BCA. Di mana, pihaknya juga telah melakukan pengecekan terhadap data tersebut.
“Data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA,” ujar Hera dalam keterangan resminya, Senin (24/7).
Baca Juga: BCA Catat Volume Transaksi Capai 14,3 Miliar di Semester I-2023
Lebih lanjut, Hera menegaskan bahwa selama ini BCA selalu melakukan pengamanan data dalam memberikan layanan pada nasabahnya. Dalam hal ini, BCA menerapkan strategi dan standar keamanan secara berlapis
“Serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah,” tambahnya.
Tak hanya itu, Hera juga memastikan seluruh strategi dan penerapan standar keamanan tersebut selalu dievaluasi dan di-update dari waktu ke waktu dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.
Sebagai informasi, kabar bocornya data kartu kredit BCA tersebut mencuat di Twitter pada Senin (24/7) malam.
Baca Juga: BCA Tanggapi Penipuan Transfer Gratis Antar Bank yang Mengatasnamakan BCA
Dalam sebuah tangkapan layar, disebutkan penjualan data kartu kredit tersebut dilakukan oleh akun yang bernama pentagram.
Data tersebut dijual dalam situs BreachForum pada 23 Juli 2023. Di mana, data yang diklaim dijual oleh hacker tersebut berjumlah 6,4 juta data dari kartu kredit BCA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News