Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas |
JAKARTA. Biaya berobat semakin mahal. Walhasil, biaya kapitasi setiap peserta PT Asuransi Kesehatan (Askes) akan naik antara 200% hingga 400% dari yang berlaku saat ini. Kenaikan ini mengikuti kenaikan biaya operasional pengobatan di rumah sakit dan puskesmas mitra Askes.
Sekadar mengingatkan, biaya kapitasi adalah beban yang ditanggung oleh PT Askes untuk membiayai kesehatan setiap pesertanya. Tahun lalu, biaya kapitasi di puskesmas hanya Rp 1.000 per kapita. Tahun ini, biaya itu akan dinaikkan menjadi Rp 2.000 hingga Rp 4.000 per kapita.
Peningkatan biaya kapitasi itu otomatis akan meningkatkan beban operasional PT Askes sebesar Rp 1 triliun tahun ini jadi Rp 5,5 triliun. Tahun lalu, biaya operasional Askes cuma Rp 4,5 triliun.
Sekitar 74%-80% dari biaya operasional tahun ini untuk biaya pengobatan di rumah sakit dan sisanya di puskesmas. Akibatnya, mungkin, laba Askes tahun ini tidak akan berubah "Sekitar Rp 1,7 triliun, sama dengan tahun lalu," kata Direktur Utama Askes I. Gede Subawa, dalam konferensi pers, Rabu (9/2).
Penyebab kenaikan biaya kapitasi adalah karena Askes menjalankan program pelayanan penyakit kronis untuk para peserta. Padahal, biaya pengobatan dan perawatan menjadi lebih mahal. "Tugas dan tanggungjawab dokter kian besar sehingga biayanya naik," kata Direktur Operasional Askes Umbu M. Marisi.
Ubah strategi investasi
Untunglah, meski beban operasional naik, premi perusahaan pelat merah ini diperkirakan juga meningkat sehingga bisa menutup beban operasional. Tahun ini, Askes menargetkan perolehan premi sebesar Rp 8,9 triliun, naik sebesar Rp 1,1 atau sekitar 14% dari premi tahun lalu.
Agar target itu tercapai, Askes menyiapkan berbagai strategi. Pertama, mengelola program Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama) bagi pimpinan Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Hakim Agung. "Produk ini memberikan kontribusi premi Rp 50 miliar," kata Subawa.
Askes juga akan meningkatkan penyebaran program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (Jamkesmas). Askes menargetkan mengelola dana Jamkesmas di 350 daerah/ kota. Program ini akan menghasilkan pendapatan premi sebesar Rp 800 miliar.
Askes juga berharap, sumbangan pendapatan premi anak usaha, Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, mencapai Rp 1,1 triliun. Selain itu, Askes akan mendapatkan tambahan premi dari peserta lama.
Tahun ini, Askes menargetkan hasil investasi Rp 1,03 triliun, meningkat 6% dari tahun lalu sebesar Rp 971 miliar. Askes juga akan meningkatkan dana investasi menjadi Rp 11 triliun atau naik Rp 1,5 triliun dari 2010.
Agar target investasi tercapai, Askes akan mengubah strategi investasi. Tahun lalu, Askes mengalokasikan investasi di instrumen pendapatan tetap Rp 9,1 triliun yang mencakup deposito Rp 4,7 triliun dan obligasi Rp 4,4 triliun. Sementara di saham dan reksadana hanya Rp 400 miliar.
Tahun ini, Askes memperbesar investasi di saham dan reksadana jadi 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News