Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Rencana pemerintah memberikan jaminan kesehatan ke masyarakat melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) tak berjalan lancar. Terbukti, banyak daerah yang belum kebagian program itu. Ini lantaran, PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes) yang melaksanakan program itu gagal mencapai target.
Catatan saja, target PJKMU pada 2010 adalah tersebar ke sekitar 250 kabupaten/kota. Namun, hingga akhir tahun lalu, baru mencapai 149 kabupaten/kota.
Memang, sampai Januari ini Askes hadir di 238 wilayah. Dari jumlah itu, hanya 187 daerah yang sudah menjalankan program. Sedangkan sisanya, masih dalam tahap penandatanganan kerjasama (PKS) dan nota kesepahaman. "Banyak pemerintah daerah yang belum menyanggupi," kilah Direktur Utama Askes I Gede Subawa, saat rapat dengan Komisi Kesehatan (IX) DPR, Senin (31/1).
Askes berjanji akan terus menggeber penyelenggaraan PJKMU. Subawa menargetkan, PJKMU bisa tersebar ke 350 daerah pada 2011 ini. Askes bertekad lebih aktif merangkul pemerintah daerah agar segera mengikuti program ini. Lagi pula, PJKMU sangat bermanfaat untuk memberikan jaminan kesehatan ke masyarakat.
Iming-iming lain, 90% dana amanat akan kembali menjadi pendapatan daerah. Soalnya, dana itu akan digunakan untuk membayar biaya rumah sakit dan pusat layanan kesehatan di daerah.
Subawa menghitung, hanya 5% dana yang masuk ke kantong Askes sebagai biaya operasional Askes. "Dana ini juga tidak masuk ke neraca, karena tidak mempengaruhi bisnis kami," tandas Subawa.
Tambah di saham
Askes juga akan menggenjot kinerja perusahaan di tahun ini dengan membidik pendapatan premi Rp 8,15 triliun atau tumbuh 15% dari tahun 2010 yang mencapai Rp 7 triliun.
Nantinya, pendapatan tersebut berasal dari premi Askes Rp 7 triliun dan anak usahanya, PT Asuransi InHealth Indonesia sekitar Rp 1,15 triliun. Kemudian, dana kelolaan di 2011 diperkirakan bakal meningkat dari Rp 4 triliun menjadi 5,1 triliun.
Askes mengelola dana itu melalui berbagai alat investasi. Manajemen bakal memperbesar porsi investasi di saham dan reksadana, dari awalnya 20% menjadi 25%. Sementara, untuk portofolio pendapatan tetap, akan berkurang dari 80% menjadi 75%.
Perubahan ini karena Askes ingin meningkatkan hasil investasi menjadi Rp 1,1 triliun. Tahun lalu, Askes hanya mampu mendapatkan hasil investasi Rp 900 miliar. "Bila saham diperbanyak, potensi keuntungan akan semakin besar," kata Subawa.
Untuk peningkatan porsi saham, Askes berencana membeli sebagian saham tiga perusahaan pelat merah, yakni Bank Mandiri, Krakatau Steel dan PT Garuda Indonesia. Askes sudah menyiapkan dana sebesar Rp 50 miliar untuk pembelian ketiga saham perusahaan itu.
Anggota Komisi IX DPR, Okky Asokawati mengaku kecewa dengan Askes. Daripada mengejar target hasil investasi, Askes harus menggeber pelaksanaan PJKMU. "Masyarakat membutuhkannya," tandas Okky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News